Sebanyak 9 Distrik di Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat, ditargetkan memiliki Pos Pelayanan Teknologi (Posyantek) pada tahun 2023.
Kepala Bidang Pengembangan Kampung dan Teknologi Perbantuan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Manokwari, Mukrianto, Selasa menjelaskan, selain peningkatan teknologi kampung dalam mengolah sumber daya, Pospeltek diharap mampu membimbing masyarakat dalam menciptakan teknologi muktakhir yang dapat diperlombakan di tingkat provinsi dan nasional.
"Karena kita di Kabupaten Manokwari belum bisa melaksanakan lomba seperti itu karena belum semua distrik memiliki lembaga-lembaga seperti ini. Agustus lalu kami baru bentuk satu di Kampung Sidey Baru, Distrik Sidey sedangkan 8 distrik lainnya itu yang kita harap Posyanteknya terbentuk di tahun 2023," ujar dia.
Mukrianto menyatakan setiap kampung di Manokwari memiliki potensi sumber daya alam unggulannya masing-masing. Penciptaan teknologi tepat guna dinilainya dapat disesuaikan dengan sumber daya alam yang ada.
Disisi lain dia berharap setiap kampung dapat menghadirkan teknologi tepat guna saat ini yang dapat digunakan oleh masyarakat setempat tanpa harus mengambil sumber daya dari kampung lain.
"Maksudnya ya kalau buat teknologi tepat guna sesuai dengan sumber daya, jangan buat teknologi misalnya untuk membuat minyak kelapa tapi di kampung itu sendiri tidak punya kelapa," kata Mukrianto mencontohkan.
Dia menyebut Posyantek yang direncanakan itu akan diisi oleh masyarakat-masyarakat kampung yang dipilih berdasarkan hasil musyawarah. Musyawarah itu disebutnya merupakan tugas Badan Musyawarah Kampung (Bamuskam) dan kepala kampung dengan mengundang tokoh-tokoh setempat.
Penganggaran dalam pembentukan Posyantek disebutnya dapat menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan Dana Desa (DD). Khusus dana desa dapat digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan Posyantek.
Mukrianto menyebut Posyantek sebaiknya dibentuk di setiap ibu kota distrik di Manokwari. Jika berhasil, pembentukan Posyantek di kampung lain dalam distrik diharapkan dapat berjalan.
Posyantek yang dibentuk kampung, kata Mukrianto, setidaknya memiliki lima seksi yakni seksi usaha dana, seksi mitra kerja, seksi pengembangan teknologi, seksi pelatihan dan seksi informasi.
DPMK Manokwari akan terus melakukan pembinaan terpadu untuk mengembangkan Posyantek dalam mengelola potensi teknologi dalam pengelolaan sumber daya alam unggulan.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022
Kepala Bidang Pengembangan Kampung dan Teknologi Perbantuan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Manokwari, Mukrianto, Selasa menjelaskan, selain peningkatan teknologi kampung dalam mengolah sumber daya, Pospeltek diharap mampu membimbing masyarakat dalam menciptakan teknologi muktakhir yang dapat diperlombakan di tingkat provinsi dan nasional.
"Karena kita di Kabupaten Manokwari belum bisa melaksanakan lomba seperti itu karena belum semua distrik memiliki lembaga-lembaga seperti ini. Agustus lalu kami baru bentuk satu di Kampung Sidey Baru, Distrik Sidey sedangkan 8 distrik lainnya itu yang kita harap Posyanteknya terbentuk di tahun 2023," ujar dia.
Mukrianto menyatakan setiap kampung di Manokwari memiliki potensi sumber daya alam unggulannya masing-masing. Penciptaan teknologi tepat guna dinilainya dapat disesuaikan dengan sumber daya alam yang ada.
Disisi lain dia berharap setiap kampung dapat menghadirkan teknologi tepat guna saat ini yang dapat digunakan oleh masyarakat setempat tanpa harus mengambil sumber daya dari kampung lain.
"Maksudnya ya kalau buat teknologi tepat guna sesuai dengan sumber daya, jangan buat teknologi misalnya untuk membuat minyak kelapa tapi di kampung itu sendiri tidak punya kelapa," kata Mukrianto mencontohkan.
Dia menyebut Posyantek yang direncanakan itu akan diisi oleh masyarakat-masyarakat kampung yang dipilih berdasarkan hasil musyawarah. Musyawarah itu disebutnya merupakan tugas Badan Musyawarah Kampung (Bamuskam) dan kepala kampung dengan mengundang tokoh-tokoh setempat.
Penganggaran dalam pembentukan Posyantek disebutnya dapat menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan Dana Desa (DD). Khusus dana desa dapat digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan Posyantek.
Mukrianto menyebut Posyantek sebaiknya dibentuk di setiap ibu kota distrik di Manokwari. Jika berhasil, pembentukan Posyantek di kampung lain dalam distrik diharapkan dapat berjalan.
Posyantek yang dibentuk kampung, kata Mukrianto, setidaknya memiliki lima seksi yakni seksi usaha dana, seksi mitra kerja, seksi pengembangan teknologi, seksi pelatihan dan seksi informasi.
DPMK Manokwari akan terus melakukan pembinaan terpadu untuk mengembangkan Posyantek dalam mengelola potensi teknologi dalam pengelolaan sumber daya alam unggulan.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022