Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan memastikan seluruh peserta program kesehatan itu akan mengikuti skrining riwayat kesehatan sebagai langkah deteksi awal untuk mengetahui penyakit dalam tubuh.

Asisten Deputi Bidang Pengelolaan Kinerja Kantor Cabang Kedeputian willayah Papua dan Papua Barat BPJS Kesehatan Andi Budiyono di Manokwari, Selasa, mengatakan, skrining riwayat kesehatan merupakan salah satu cara untuk mengetahui faktor risiko terjadinya penyakit.

"Melalui skrining riwayat kesehatan maka secara dini dapat diketahui penyakit yang diidap dan upaya apa yang bisa dilakukan sebelum penyakit menjadi parah," ujar Budiyono.

Dalam rangka itu, BPJS Kesehatan terus meningkatkan layanan jaminan sosial di bidang kesehatan melalui program preventif dan promotif guna menumbuhkan kesadaran masyarakat akan hidup sehat.

Selain skrining tertulis pada aplikasi Mobile JKN, peserta BPJS juga diperkenankan melakukan kunjungan ke fasilitas kesehatan tingkat pertama untuk melakukan konsultasi kesehatan lengkap seperti pengecekan tekanan darah.

"Kami sedang sosialisasikan skrining kesehatan lengkap, bisa juga melakukan konsultasi risiko penyakit kepada dokter keluarga ataupun pada fasilitas kesehatan pertama seperti puskesmas dan klinik," jelasnya.

Budiyono menyebut saat ini BPJS Kesehatan terus melakukan sosialisasi hal itu sebab selama ini masyarakat hanya memahami pemanfaatan program BPJS kesehatan hanya sebagai pengobatan.

"Masih banyak yang beranggapan bahwa manfaat BPJS hanya pada saat sakit atau penyembuhan, padahal ada fasilitas lain yang bisa dimanfaatkan juga," ujarnya.

Anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) dari unsur pekerja Subiyanto saat berkunjung ke RSUD Manokwari mengatakan program tersebut didorong agar dapat mengurangi risiko kesakitan di masyarakat dengan perilaku hidup sehat.

"Jika masyarakat mengetahui sejak awal risiko kesakitan yang akan diterima maka akan lebih menjaga, karena lebih baik mencegah daripada mengobati," ujar Subiyanto.

Pewarta: Tri Adi Santoso

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022