Manokwari,(Antara Papua Barat)-Kepolisian Daerah Papua Barat mengajak seluruh insan pers turut merubah penilaian 'rawan satu' Pilkada di daerah tersebut.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Barat AKBP Hari Supriyono pada pertemuan antara Komunitas Intelijen Daerah bersama insan pers di Manokwari, Rabu, mengatakan, pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) dikategorikan dalam status rawan satu disusul Aceh dan Gorontalo.
"Sejauh ini penilaian 'rawan satu Pilkada Papua Barat belum terbukti. Seluruh daerah relatif aman meski ada persoalan terkait Pilkada,"kata Hari.
Justru,lanjutnya, pelaksanaan Pilkada di daerah ini mendapat apresiasi positif dari pemerintah pusat sebagai daerah yang paling aman di banding daerah lain.
Dia menyebutkan, tahapan Pilkada masih berlangsung. Sebagian besar daerah saat ini sedang melaksanakan tahapan rekapitulasi suara di tingkat KPU.
Menurutnya, dari 13 kabupaten/kota Papua Barat, Kabupaten Maybrat dinilai sebagai daerah yang paling rawan. Polri memberi perhatian serius terhadap situasi keamanan di daerah itu.
"Bapak Kapolri pun sangat antusiaa memperhatikan Maybrat. Beliau ingin tahapan Pilkada di Maybrat maupun Papua Barat secara umum berlangsung lancar tanpa gangguan keamanan," sebutnya lagi.
Dia menjelaskan, Polda sudah melakukan langkah antisipasi sejak awal untuk mengamankan Pilkada Maybrat.
"Pada saat pemungutan suara bapak Kapolda menginap di sana itu atas perintah Kapolri. Nanti saat rekapitulaai suara di kantor KPU, beliau akan kembali ke sana," ujarnya menambahkan.
Sejauh ini, ungkapnya, Maybrat cukup kondusif. Peran pers terus diharapkan untuk mengawal agar Maybrat aman hingga seluruh tahapan Pilkada selesai.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2017
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Barat AKBP Hari Supriyono pada pertemuan antara Komunitas Intelijen Daerah bersama insan pers di Manokwari, Rabu, mengatakan, pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) dikategorikan dalam status rawan satu disusul Aceh dan Gorontalo.
"Sejauh ini penilaian 'rawan satu Pilkada Papua Barat belum terbukti. Seluruh daerah relatif aman meski ada persoalan terkait Pilkada,"kata Hari.
Justru,lanjutnya, pelaksanaan Pilkada di daerah ini mendapat apresiasi positif dari pemerintah pusat sebagai daerah yang paling aman di banding daerah lain.
Dia menyebutkan, tahapan Pilkada masih berlangsung. Sebagian besar daerah saat ini sedang melaksanakan tahapan rekapitulasi suara di tingkat KPU.
Menurutnya, dari 13 kabupaten/kota Papua Barat, Kabupaten Maybrat dinilai sebagai daerah yang paling rawan. Polri memberi perhatian serius terhadap situasi keamanan di daerah itu.
"Bapak Kapolri pun sangat antusiaa memperhatikan Maybrat. Beliau ingin tahapan Pilkada di Maybrat maupun Papua Barat secara umum berlangsung lancar tanpa gangguan keamanan," sebutnya lagi.
Dia menjelaskan, Polda sudah melakukan langkah antisipasi sejak awal untuk mengamankan Pilkada Maybrat.
"Pada saat pemungutan suara bapak Kapolda menginap di sana itu atas perintah Kapolri. Nanti saat rekapitulaai suara di kantor KPU, beliau akan kembali ke sana," ujarnya menambahkan.
Sejauh ini, ungkapnya, Maybrat cukup kondusif. Peran pers terus diharapkan untuk mengawal agar Maybrat aman hingga seluruh tahapan Pilkada selesai.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2017