Manokwari,(Antaranews Papua Barat)-Pemerintah Provinsi Papua Barat pada tahun 2018 membantu pengembangan Bandar Udara Rendani Manokwari senilai Rp.80 miliar.

Kepala Dinas Perhubungan Papua Barat Agustinus Kadakolo di Manokwari, Rabu, mengatakan, dana yang dikucurkan melalui APBD ini dimanfaatkan untuk membangun box cover, pemasangan tiang pancang dan rafling runway atau landasan pacu bandara tersebut.

Ia menjelaskan, Bandara Rendani Manokwari akan diperpanjang sejauh 300 meter. Proyek yang diluncurkan Pemprov Papua Barat untuk membantu proses perpanjangan runway tersebut.

Hingga menjelang akhir tahun 2018. Serapan anggaran pada proyek tersebut baru mencapai 20 persen. 

"Mudah-mudahan dalam bulan ini mereka bisa menyelesaikan. Kalau tidak, nanti kita akan lihat progresnya dan itu yang akan kami bayar," kata Agustinus.

Menurutnya, keterlambatan pengerjaan proyek ini terkendala akibat lambatnya proses tender proyek yang dilaksanakan Unit Layanan Pengadaan (ULP) barang dan jasa. Lelang proyek tersebut baru terlaksana antara pada September 2018.

"Kami akan segera rapat untuk meninjau dan mengevaluasi proyek ini. Akan dihitung seberapa persen yang sudah dilaksanakan juga sisanya berapa yang harus dikejar," ujarnya lagi.

Menurutnya, kedepan ULP harus bekerja lebih cepat dalam pelaksanan tender. Keterlambatan lelang sangat berdampak bagi serapan anggaran serta capaian kegiatan.

Untuk tahun 2019, lanjut Agustinus, Pemprov tidak mengalokasikan anggaran untuk mendukung program Bandara di ibu kota Papua Barat ini. Setelah proyek provinsi selesai, peroanjangan runway akan dilanjutkan Kementerian Perhubungan.

"Yang pasti runway Bandara ini akan diperpanjang dan tahap pertama ini sejauh 300 meter. Mudah-mudahan beberapa tahun kedepan, penerbangan di Manokwari lebih lancar," pungkasnya.


 

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018