Manokwari,(Antaranews Papua Barat)-Balai Pemesanan Jalan Nasional (BPJN) XVII Papua Barat pada tahun 2019 akan fokus pada program pengaspalan dan pembangunan jembatan di jalur trans serta nasional di daerah tersebut.
Kepala BPJN-XVII Yohanis Tulak di Manokwari, Selasa, menyebutkan, untuk melaksanakan program tersebut pihaknya memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp.1,2 triliun melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
"Untuk jalan trans Papua Barat semua sudah terbuka dan terhubung di ruas trans Papua," kata dia.
Yohanis menjelaskan pada Segmen satu yakni Sorong-Maybrat-Manokwari masih sekitar 60 kilo meter yang belum teraspal. Di segmen dua Manokwari-Mameh-Perbatasan Papua Barat dan Papua sekitar 300 kilometer.
Pada segmen satu jalan yang belum diaspal berada wilayah Kumurkek hingga Meyah di Kabupaten Maybrat. Di segmen dua berada di Mameh Kabupaten Manokwari Selatan hingga perbatasan Teluk Wondama-Nabire.
"Di segmen satu total ada 594,81 km, dan segmen dua 475,81 km. Jadi total panjang jalan Trans Papua Barat sejauh 1070, 62 km. Kita upayakan akhir tahun 2018, 64 persen sudah teraspal dan 36 persen sisanya dilanjutkan tahun berikut," kata Yohanis.
Dia mengemukakan, jalan trans Papua Barat sudah terhubung ke trans Papua melalui Kabupaten Nabire. Perjalanan dari Sorong menuju wilayah Nabire-Papua sudah bisa ditempuh melalui darat.
"Di beberapa titik masih harus menggunakan mobil doble gardan karena ada beberapa titik yang belum di aspal dan medan berada di pegunungan. Jalan masuk menuju Nabire bisa ditempuh melalui Teluk Wondama," kata Yohanis lagi.
Perjalanan dari Kota Sorong menuju Manokwari, kata dia, bisa ditempuh dalam waktu 14 hingga 16 jam. Manokwari menuju daerah perbatasan Nabire antara 15 hingga 17 jam dan daerah perbatasan menuju Nabire-Papua sekitar 4 hingga 6 jam.
"Kalau jalan dari Sorong menuju pusat Kabupaten Nabire bisa ditempuh dalam kisaran waktu 33 hingga 37 jam, dengan kecepatan normal dan ini sudah termasuk istirahat diperjalanan," kata dia lagi.
Ia menambahkan, hingga akhir 2018 masih ada 28 jembatan yang harus dibangun dari jembatan kecil hingga jembatan besar.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018
Kepala BPJN-XVII Yohanis Tulak di Manokwari, Selasa, menyebutkan, untuk melaksanakan program tersebut pihaknya memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp.1,2 triliun melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
"Untuk jalan trans Papua Barat semua sudah terbuka dan terhubung di ruas trans Papua," kata dia.
Yohanis menjelaskan pada Segmen satu yakni Sorong-Maybrat-Manokwari masih sekitar 60 kilo meter yang belum teraspal. Di segmen dua Manokwari-Mameh-Perbatasan Papua Barat dan Papua sekitar 300 kilometer.
Pada segmen satu jalan yang belum diaspal berada wilayah Kumurkek hingga Meyah di Kabupaten Maybrat. Di segmen dua berada di Mameh Kabupaten Manokwari Selatan hingga perbatasan Teluk Wondama-Nabire.
"Di segmen satu total ada 594,81 km, dan segmen dua 475,81 km. Jadi total panjang jalan Trans Papua Barat sejauh 1070, 62 km. Kita upayakan akhir tahun 2018, 64 persen sudah teraspal dan 36 persen sisanya dilanjutkan tahun berikut," kata Yohanis.
Dia mengemukakan, jalan trans Papua Barat sudah terhubung ke trans Papua melalui Kabupaten Nabire. Perjalanan dari Sorong menuju wilayah Nabire-Papua sudah bisa ditempuh melalui darat.
"Di beberapa titik masih harus menggunakan mobil doble gardan karena ada beberapa titik yang belum di aspal dan medan berada di pegunungan. Jalan masuk menuju Nabire bisa ditempuh melalui Teluk Wondama," kata Yohanis lagi.
Perjalanan dari Kota Sorong menuju Manokwari, kata dia, bisa ditempuh dalam waktu 14 hingga 16 jam. Manokwari menuju daerah perbatasan Nabire antara 15 hingga 17 jam dan daerah perbatasan menuju Nabire-Papua sekitar 4 hingga 6 jam.
"Kalau jalan dari Sorong menuju pusat Kabupaten Nabire bisa ditempuh dalam kisaran waktu 33 hingga 37 jam, dengan kecepatan normal dan ini sudah termasuk istirahat diperjalanan," kata dia lagi.
Ia menambahkan, hingga akhir 2018 masih ada 28 jembatan yang harus dibangun dari jembatan kecil hingga jembatan besar.
Editor : Key Tokan A
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018