Manokwari, (Antaranews Papua Barat)-Wakil Gubernur Papua Barat Mohamad Lakotani menginginkan layanan kesehatan di daerah tersebut merata di seluruh wilayah dan benar-benar sampai kepada masyarakat.

Pada upacara perayaan hari Kesehatan Nasional di Manokwari, Senin, Lakotani menyebutkan, penyakit malaria masih menjadi ancaman cukup besar di daerah tersebut. Dinas Kesehatan diminta bekerja lebih ekstra menekan kasus malaria di setiap daerah.

"Secara umum memang angka kasus malaria di Papua Barat mengalami penurunan, namun kita jangan berbangga hati setelum bisa mewujudkan Papua Barat Zero Malaria," kata Wagub.

Dari 13 kabupaten kota di Papua Barat, 12 diantaranya memiliki ancaman serius kasus malaria. Upaya pemberantasan harus dilakukan secara terintegrasi antar kabupaten.

Kabupaten Teluk Bintuni dan Sorong Selatan, lanjut Lakotani, merupakan dua daerah yang sudah cukup berhasil menekan angka kasus malaria. Pola penanganan di dua daerah ini dinilai bisa mejadi contoh bagi daerah lain.

"Tadi kita melepas tim kesehatan untuk melakukan pemberantasan malaria di Manokwari Selatan. Ini langkah bagus untuk mendukung Teluk Bintuni yang sudah berhasil melaksanakan program eliminasi malaria," kata dia lagi.

Selain malaria, Lakotani mengimbau Dinas Kesehatan juga memperhatian kasus penyakit lainya. Deteksi dan penanganan harus dilakukan cepat dan tepat, terutama untuk kasus penyakit menular.

"Layanan kesehatan adalah salah satu upaya untuk meningkatkan IPM (indeks pembangunan manusia). Selain itu juga pendidikan serta program pemberdayaan lainya," ujarnya lagi.

Terkait layanan kesehatan, ujarnya menambahkan, Dinas Kesehatan provinsi diharapkan melakukan koordinasi rutin dengan kabupaten kota. Hal-hal yang tidak bisa dilakukan pemerintah kabupaten/kota diharapkan bisa dilaksanakan provinsi.

"Kalau provinsi juga tidak bisa melakukan, kita ajukan kepada pemerintah pusat. Tapi sebaiknya, kita optimalkan dulu potensi di daerah, kalau sudah benar-benar tidak bisa baru mengadu ke pusat," sebut Wagub.
 

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018