Dinas Pertanian Peternakan dan Perkebunan (DP3) Kabupaten Manokwari, Papua Barat mengerahkan petugas untuk mengawasi kondisi kesehatan hewan kurban yang akan disembelih pada Idul Adha 1443 Hijriah.
Kepala Bidang Peternakan pada DP3 Manokwari Nixon Karubaba di Manokwari, Kamis, mengatakan penyembelihan hewan kurban akan dilakukan pada 80 lokasi di sekitaran Kota Manokwari.
Kehadiran petugas DP3 ke setiap lokasi pemotongan untuk memastikan hewan kurban yang akan dipotong atau disembelih bebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK) yang kini tengah mewabah di sejumlah daerah di luar Papua.
"Meski sampai saat ini Papua Barat termasuk Manokwari masih aman dari kasus PMK, tapi karena PMK sudah menjadi masalah nasional berstatus bencana non alam, maka tugas rutin kami untuk melakukan pengawasan lalu lintas ternak di Manokwari," kata Karubaba.
Guna mencegah masuknya wabah PMK di Manokwari, Pemkab setempat melarang masuknya hewan ternak dari luar daerah, terutama jenis hewan berpotensi PMK yakni sapi, domba, kambing dan babi.
"Kami tidak memberikan izin untuk memasukkan hewan dari luar daerah, terutama menjelang pelaksanaan hari raya kurban bulan depan," katanya.
Mengingat keterbatasan anggaran, tahun ini DP3 Manokwari tidak lagi melibatkan mahasiswa program studi peternakan Universitas Papua dan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) untuk mengawasi kondisi kesehatan hewan kurban di setiap lokasi pemotongan.
Bahkan untuk mengantisipasi merebaknya wabah PMK di wilayah itu, DP3 Manokwari sama sekali tidak memiliki ketersediaan anggaran untuk pengawasan.
"Kami tidak punya anggaran untuk pengawasan. Meski begitu, kami tetap menurunkan staf untuk sebisa mungkin pengawasan bisa terlaksana," ujar Karubaba.
Menurut dia, pengawasan terhadap kondisi kesehatan hewan kurban dilakukan dalam dua tahap yakni antemortem dengan melihat fisik hewan kurban sebelum disembelih dan post mortem yaitu pemeriksaan organ dalam setelah hewan kurban disembelih.
Setiap tahun rata-rata jumlah hewan kurban yang disembelih saat perayaan Idul Adha mencapai lebih dari 600 ekor.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022
Kepala Bidang Peternakan pada DP3 Manokwari Nixon Karubaba di Manokwari, Kamis, mengatakan penyembelihan hewan kurban akan dilakukan pada 80 lokasi di sekitaran Kota Manokwari.
Kehadiran petugas DP3 ke setiap lokasi pemotongan untuk memastikan hewan kurban yang akan dipotong atau disembelih bebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK) yang kini tengah mewabah di sejumlah daerah di luar Papua.
"Meski sampai saat ini Papua Barat termasuk Manokwari masih aman dari kasus PMK, tapi karena PMK sudah menjadi masalah nasional berstatus bencana non alam, maka tugas rutin kami untuk melakukan pengawasan lalu lintas ternak di Manokwari," kata Karubaba.
Guna mencegah masuknya wabah PMK di Manokwari, Pemkab setempat melarang masuknya hewan ternak dari luar daerah, terutama jenis hewan berpotensi PMK yakni sapi, domba, kambing dan babi.
"Kami tidak memberikan izin untuk memasukkan hewan dari luar daerah, terutama menjelang pelaksanaan hari raya kurban bulan depan," katanya.
Mengingat keterbatasan anggaran, tahun ini DP3 Manokwari tidak lagi melibatkan mahasiswa program studi peternakan Universitas Papua dan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) untuk mengawasi kondisi kesehatan hewan kurban di setiap lokasi pemotongan.
Bahkan untuk mengantisipasi merebaknya wabah PMK di wilayah itu, DP3 Manokwari sama sekali tidak memiliki ketersediaan anggaran untuk pengawasan.
"Kami tidak punya anggaran untuk pengawasan. Meski begitu, kami tetap menurunkan staf untuk sebisa mungkin pengawasan bisa terlaksana," ujar Karubaba.
Menurut dia, pengawasan terhadap kondisi kesehatan hewan kurban dilakukan dalam dua tahap yakni antemortem dengan melihat fisik hewan kurban sebelum disembelih dan post mortem yaitu pemeriksaan organ dalam setelah hewan kurban disembelih.
Setiap tahun rata-rata jumlah hewan kurban yang disembelih saat perayaan Idul Adha mencapai lebih dari 600 ekor.
Editor : Evarianus Supar
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022