Penanganan terhadap anak-anak yang ketergantungan mengisap lem aiko aibon (anak aibon) di Manokwari, Papua Barat membutuhkan keterlibatan semua pihak dan upaya bersama guna menyelamatkan mereka ancaman zat adiktif yang bisa merusak sel otak.

Kasat Narkoba Polres Manokwari Ipda John Haulussy menegaskan hal itu saat memberikan pembinaan terhadap 27 anak yang ketergantungan mengisap lem aibon di wilayah Kota Manokwari, Rabu.
 
"Penegakkan hukum bukan satu-satunya solusi dalam menyelamatkan anak-anak Papua dari dampak buruk lem aibon. Mereka butuh pendekatan khusus dalam pembinaan yang dilakukan secara bersama-sama," kata Haulussy.
 
Dia mengatakan, pembinaan terhadap anak-anak korban ketergantungan mengisap lem aibon menjadi salah satu agenda Poles Manokwari.  Beberapa waktu terakhir Polres Manokwari gencar mensosialisasikan efek lem aibon terhadap saraf dan perkembangan perilaku anak serta berbagai dampak buruk lainnya bagi kesehatan anak-anak.
 
"Kami terus mensosialisasikan bahaya menghirup lem aibon bagi para orang tua di lingkungan masyarakat maupun di sekolah-sekolah. Kebanyakan dari anak korban penyalahguna lem aibon adalah usia SD, SMP hingga kelompok putus sekolah," ujarnya.
 
Selain membutuhkan peran aktif orang tua untuk memperhatikan perkembangan dan pergaulan anak-anaknya, John berharap ke depan perlu ada regulasi teknis yang diterbitkan oleh Pemkab setempat untuk mengatur tata kelola penjualan lem aibon.
 
"Anak-anak dengan mudah membeli lem aibon karena memang dijual bebas di setiap toko dan kios bahan bangunan. Bagian ini yang perlu menjadi perhatian kita bersama," ungkapnya.

Yuliana Theresia Sraun selaku tenaga dokter RSUP Papua Barat menyebut lem aibon termasuk dalam golongan zat adiktif yang berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia.
 
"Zat yang ada di dalam lem ini adalah zat kimia yang bisa merusak sel-sel otak dan membuat seseorang menjadi tidak normal jika dihirup secara berlebihan. Bahkan dalam jangka panjang, bisa menimbulkan kematian," ujar Yuliana. 
 
Menyikapi maraknya anak-anak pengisap lem aibon di Kota Manokwari, Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw mendorong semua pihak di wilayah itu agar ikut bertanggung jawab menyelamatkan generasi muda Papua dari ancaman narkoba, lem aibon dan zat adiktif lainnya.
 
Ia berharap adanya data lengkap jumlah anak-anak korban penyalahguna narkoba dan lem aibon di wilayah Kabupaten Manokwari agar dilakukan pembinaan secara massal dengan kegiatan-kegiatan positif.
 
"Jika sudah terdata, mereka akan kita bina di Pulau Mansinam dengan berbagai kegiatan positif sebagai awal keseringan Pemerintah untuk selanjutnya di teruskan melalui program lintas sektor terkait," kata Waterpauw. 

Pewarta: Hans Arnold Kapisa

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022