Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat segera menata ulang Pasar Sentral Iriati di Distrik Wasior agar kondisinya menjadi jauh lebih baik dari yang ada saat ini.
Bupati Teluk Wondama Hendrik Mambor yang dihubungi dari Manokwari, Papua Barat, Rabu, mengatakan dirinya berkeinginan agar pasar yang diresmikan pada 2019 itu dibuat sedemikan rupa sehingga bisa menjadi pusat jual beli yang menarik dan nyaman bagi pedagang maupun pembeli.
"Pasar Iriati harus jadi semi modern atau modern sekalian. Harus menarik. Saya sudah minta dibuatkan perencanaannya supaya memiliki daya tarik," ujar Mambor.
Rencananya bangunan Pasar Sentral Iriati akan dibuat bertingkat dan tersedia lokasi khusus untuk tempat berjualan bagi Mama-mama Papua.
"Tempat jualan Mama-mama Papua harus bagus. Saya minta Perindagkop (Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM) untuk mendidik mama-mama Papua agar jualannya ditata dengan bagus dan bersih supaya orang tertarik untuk membeli," ujarnya.
Penataan ulang Pasar Iriati direncanakan dimulai tahun depan. Adapun tahun ini dilakukan pengaspalan jalan masuk dan keluar pasar.
"Kalau jalan masuk pasar tahun ini kita aspal. Tapi saya sudah bilang, kalau kita hanya aspal jalan maka itu tidak memberikan dampak yang besar. Pasar Iriati harus punya daya tarik supaya orang mau datang berbelanja. Makanya kita harus tata ulang lagi," sambung mantan Kepala Bappeda Wondama itu.
Sebelumnya, Mama-mama Papua yang berjualan di Pasar Sentral Iriati mendesak Pemkab Wondama segera memperbaiki jalan menuju pasar.
Akses masuk keluar pasar utama di Teluk Wondama itu memang masih berupa jalan tanah dengan batu-batuan yang menonjol juga penuh lubang sehingga menyulitkan kendaraan saat melintas.
Para pedagang di Pasari Iriati juga meminta dilakukan penertiban terhadap pedagang yang banyak berjualan di pinggiran jalan.
Kondisi itu diklaim menjadi penyebab Pasar Sentral Iriati menjadi sepi pembeli.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022
Bupati Teluk Wondama Hendrik Mambor yang dihubungi dari Manokwari, Papua Barat, Rabu, mengatakan dirinya berkeinginan agar pasar yang diresmikan pada 2019 itu dibuat sedemikan rupa sehingga bisa menjadi pusat jual beli yang menarik dan nyaman bagi pedagang maupun pembeli.
"Pasar Iriati harus jadi semi modern atau modern sekalian. Harus menarik. Saya sudah minta dibuatkan perencanaannya supaya memiliki daya tarik," ujar Mambor.
Rencananya bangunan Pasar Sentral Iriati akan dibuat bertingkat dan tersedia lokasi khusus untuk tempat berjualan bagi Mama-mama Papua.
"Tempat jualan Mama-mama Papua harus bagus. Saya minta Perindagkop (Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM) untuk mendidik mama-mama Papua agar jualannya ditata dengan bagus dan bersih supaya orang tertarik untuk membeli," ujarnya.
Penataan ulang Pasar Iriati direncanakan dimulai tahun depan. Adapun tahun ini dilakukan pengaspalan jalan masuk dan keluar pasar.
"Kalau jalan masuk pasar tahun ini kita aspal. Tapi saya sudah bilang, kalau kita hanya aspal jalan maka itu tidak memberikan dampak yang besar. Pasar Iriati harus punya daya tarik supaya orang mau datang berbelanja. Makanya kita harus tata ulang lagi," sambung mantan Kepala Bappeda Wondama itu.
Sebelumnya, Mama-mama Papua yang berjualan di Pasar Sentral Iriati mendesak Pemkab Wondama segera memperbaiki jalan menuju pasar.
Akses masuk keluar pasar utama di Teluk Wondama itu memang masih berupa jalan tanah dengan batu-batuan yang menonjol juga penuh lubang sehingga menyulitkan kendaraan saat melintas.
Para pedagang di Pasari Iriati juga meminta dilakukan penertiban terhadap pedagang yang banyak berjualan di pinggiran jalan.
Kondisi itu diklaim menjadi penyebab Pasar Sentral Iriati menjadi sepi pembeli.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022