Manokwari, (Antaranews Papua Barat)-Aksi Penggalangan bantuan untuk korban gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah masih berlanjut di Manokwari, Papua Barat.

Aksi simpati dan empati terus ditunjukan masyarakat, mahasiswa dan elemen lain baik pemerintah maupun nonpemerintah di daerah yang dikenal sebagai pusat peradaban Injil di Tanah Papua tersebut.

Seperti yang terlihat pada Jumat (12/10), kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Manokwari dan Badan Eksekutif Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah kembali turun ke jalan menjemput donasi dari para pengguna jalan.

"Kami menggelar aksi sejak tadi pagi di sejumlah protokol jalan Manokwari. Untuk HMI, kami libatkan seluruh kader dan hari ini fokus di jalan," kata Koordinator Aksi dari HMI Cabang Manokwari, Rahmad Jaya di sela aksi tersebut, Jumat.

Ia menyebutkan, selain turun jalan, HMI juga menyebar kotak amal di sejumlah Masjid. Kotak bantuan disiapkan untuk jama'ah sholat Jumat yang ingin menyalurkan donasi.

Aksi kader HMI, kata dia, rencananya masih akan berlanjut pada Sabtu dan Minggu. Aksi akan dilakukan untuk menggalang bantuan dari alumni HMI dan jemaat gereja.

"Besok (Sabtu) kami akan menyebar ke alumni-alumni. Kader sudah terbagi dan akan bergerak serentak. Untuk jemaat gereja akan kami laksanakan pada hari Minggu, itu pun kalau sudah mendapat izin," ujarnya.

Bantuan hasil donasi dari masyarakat Manokwari ini, lanjut Rahmad lagi, akan disalurkan pada Senin (15/10). 

"Entah nanti melalui Pengurus Besar HMI atau melalui HMI Cabang Palu. Kami mencari jalan terbaik agar cepat sampai dan bisa meringankan beban saudara-saudara kita di lokasi bencana," pungkasnya.

Korban meninggal dunia akibat bencana yang menimpa Sulawesi Tengah ini sudah lebih dari 2000 jiwa dan warga yang saat ini masih mengungsi sekitar 80 ribu orang.

Data terbaru Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) korban meninggal yang ditemukan di Kota Palu mencapai 1.663 orang, Kabupaten Donggala 171 orang, Kabupaten Sigi 223 orang, Kabupaten Parigi Moutong 15 orang dan Pasangkayu, Sulawesi Barat satu orang.(*)
 

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018