Wasior, (Antaranews Papua Barat)-Program pencetakan sawah baru seluas 150 hektare di wilayah Distrik Nikiwar, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, akan ditunda untuk tahun 2019 karena terkendala masalah alat berat.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Teluk Wondama, Metusalak Basoren di Wasior, Sabtu,mengatakan, TNI selaku pelaksana program tersebut kesulitan mencari alat berat. Pagu anggaran yang disiapkan Kementerian Pertanian terbatas sehingga tidak bisa membayar ongkos sewa alat dari luar.

"Rencananya program ini akan dilaksanakan tahun ini, karena terkendala masalah teknis seperti ini sehingga terpaksa ditunda untuk tahun depan," kata Basoren.

Ia menjelaskan, pembukaan sawah baru  merupakan program Kementerian Pertanian dalam rangka mendukung swasembada beras di daerah. TNI dilibatkan sebagai pelakasana program ini.

Nikiwar merupakan salah satu distrik terjauh di Teluk Wondama. Untuk membawa alat berat ke daerah yang berbatasan dengan Kabupaten Teluk Bintuni ini membutuhkan anggaran cukup besar.

"Di situi tidak ada alat berat yang bisa dipakai. Pagu anggaran terbatas jadi tidak bisa bawa alat berat dari luar masuk," katanya lagi.

Boseren meminta petani terutama para transmigran di Kampung Werianggi dan Tamoge bersabar menunggu program ini. Pihak sedang berupaya program ini benar-benar terlaksana pada 2019.

"Kami mohon maaf nanti diupayakan tahun depan. Kami upayakan agar pagu anggarannya ditambah supaya bisa ada biaya sewa alat berat. Kami sudah sampaikan juga kendala ini kepada Desk Otonomi Khusus. Mereka berjanji akan sampaikan ini ke pusat, “ lanjut Boseren.

TNI-AD dari Kodim 1703 Manokwaro sebelumnya telah membuka ratusan hektare sawah baru di Kampung Sobei Indah. Pada tahun 2016, Distrik Teluk Duairi tercetak seluas 150 hektare sawah baru. Pada 2017 program serupa dilasankan untuk mencetak 50 hektare sawah di Distrik Rasiei.

"Bapak presiden sedang bekerja keras untuk meningkatkan produksi beras nasional. Kita menjadi salah satu daerah yang pilih untuk memperluas lahan sawah," pungkasnya. (*)

Pewarta: Zack T Bala

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018