Aparat gabungan TNI dan Polri memperketat pengawasan pada enam titik yang menjadi pintu masuk ke kota Sorong selama penerapan PPKM darurat sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19.
Kapolres Sorong Kota, AKBP Ary Nyoto Setiawan di Sorong, Rabu mengatakan bahwa enam titik yang diperketat pengawasan adalah perbatasan Kota dan Kabupaten Sorong di kilometer 18. Selain itu, pada jalan Makbon akses penghubung kota Sorong dan Kabupaten Tambrauw.
Dia mengatakan bahwa sedangkan pengawasan jalur laut pada pelabuhan rakyat dan pelabuhan Marina yang merupakan jalur masuk kota Sorong dari pulau-pulau kabupaten Raja Ampat.
Kemudian pengawasan pelabuhan umum mengantisipasi penumpang yang turun dengan kapal Pelni. Serta di Bandara Domine Eduard Osok mengawasi penumpang yang masuk.
Ditambahkan bahwa 100 personil Polres Sorong kota dibantu oleh pihak TNI setiap hari melakukan penyekatan pada enam titik tersebut hingga 20 Juli 2021.
"Masyarakat yang bukan KTP kota Sorong yang berasal dari daerah sekitar seperti kabupaten Raja Ampat, Sorong, Sorong Selatan, Tambrauw, dan Maybrat tidak diizinkan masuk ke kota Sorong terkecuali urusan penting yang dapat ditoleransi,"ujarnya.
Wali Kota Lambert Jitmau yang memberikan keterangan terpisah, meminta kepada kepala-kepala daerah Sorong Raya agar mengimbau warganya tidak masuk ke Kota Sorong sebab sedang berlaku PPKM Darurat.
Ia mengimbau kepada seluruh warga Kota Sorong agar menahan diri dan tidak bepergian ke luar daerah selama penerapan PPKM Darurat hingga 20 Juli 2021, terkecuali urusan darurat yang dapat ditoleransi.
Ditambahkan pula bahwa penerapan PPKM darurat sesuai instruksi pemerintah pusat yang kemudian ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah yang ditetapkan sebagai PPKM darurat di Papua Barat yakni Kota Sorong dan Kabupaten Manokwari.
"Pintu-pintu masuk Kota Sorong di darat, laut, dan udara diperketat dan dijaga oleh aparat keamanan hingga 20 Juli mendatang," tambah dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2021
Kapolres Sorong Kota, AKBP Ary Nyoto Setiawan di Sorong, Rabu mengatakan bahwa enam titik yang diperketat pengawasan adalah perbatasan Kota dan Kabupaten Sorong di kilometer 18. Selain itu, pada jalan Makbon akses penghubung kota Sorong dan Kabupaten Tambrauw.
Dia mengatakan bahwa sedangkan pengawasan jalur laut pada pelabuhan rakyat dan pelabuhan Marina yang merupakan jalur masuk kota Sorong dari pulau-pulau kabupaten Raja Ampat.
Kemudian pengawasan pelabuhan umum mengantisipasi penumpang yang turun dengan kapal Pelni. Serta di Bandara Domine Eduard Osok mengawasi penumpang yang masuk.
Ditambahkan bahwa 100 personil Polres Sorong kota dibantu oleh pihak TNI setiap hari melakukan penyekatan pada enam titik tersebut hingga 20 Juli 2021.
"Masyarakat yang bukan KTP kota Sorong yang berasal dari daerah sekitar seperti kabupaten Raja Ampat, Sorong, Sorong Selatan, Tambrauw, dan Maybrat tidak diizinkan masuk ke kota Sorong terkecuali urusan penting yang dapat ditoleransi,"ujarnya.
Wali Kota Lambert Jitmau yang memberikan keterangan terpisah, meminta kepada kepala-kepala daerah Sorong Raya agar mengimbau warganya tidak masuk ke Kota Sorong sebab sedang berlaku PPKM Darurat.
Ia mengimbau kepada seluruh warga Kota Sorong agar menahan diri dan tidak bepergian ke luar daerah selama penerapan PPKM Darurat hingga 20 Juli 2021, terkecuali urusan darurat yang dapat ditoleransi.
Ditambahkan pula bahwa penerapan PPKM darurat sesuai instruksi pemerintah pusat yang kemudian ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah yang ditetapkan sebagai PPKM darurat di Papua Barat yakni Kota Sorong dan Kabupaten Manokwari.
"Pintu-pintu masuk Kota Sorong di darat, laut, dan udara diperketat dan dijaga oleh aparat keamanan hingga 20 Juli mendatang," tambah dia.
Editor : Ernes Broning Kakisina
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2021