Manokwari, (Antaranews Papua Barat)-Setelah mengalami kelangkaan selama beberapa hari terakhir warga di Kabupaten Manokwari, Papua Barat, seakan berlomba-lomba memborong habis telur ayam ras yang baru dibongkar dari kontener pelabuhan.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Papua Barat, Gerorge Yarangga di Manokwari, Senin, mengatakan kelangkaan telur ayam ras sudah beberapa kali terjadi di Manokwari. Hal ini terjadi karena keterlambatan pasokan dari Surabaya.

"Kami bersama Bank Indonesia dan beberapa pemangku kepentingan yang lain sedang mendorong penambahan ternak ayam petelur. Selama ini kita masih sangat bergantung dengan pasokan dari Jawa," kata George.

Ia menyebutkan, KM Oriental Gold kapal pengangkut telur dari Surabaya sudah sandar di dermaga pelabuhan Manokwari. Pada Senin (4/6) pembongkaran barang sudah dilakukan sehingga kebutuhan telur ayam di daerah tersebut sudah mulai terpenuhi.

"Ada satu lagi yang sudah datang yakni KM Tanto Bagus, tapi belum bisa bongkar karena masih mengantre," kata  dia.

Ia berharap, kelangkaan barang tidak terulang di Manokwari. Hal ini sangat berdampak terhadap stabilitas inflasi di daerah tersebut.

Ia juga berharap, pemerintah Kabupaten Manokwari terus berkoordinasi baik dengan distributor maupun perusahaan pelayaran.

Keterlambatan pengiriman telur beberapa hari lalu, kata dia, cukup berdampak terhadap penerapan harga. Beberapa hari terakhir harga telur melambung hingga mencapai Rp.80 ribu/rak berisi 30 butir.

"Itu harga di pengecer kedua. Kalau di pengecer ketiga seperti kios dan warung kelontong harganya bisa mencapai Rp.3.500 sampai Rp.4 ribu perbutir," ujarnya.

Telur ayam ras yang dijual di toko pada Senin (4/6) begitu cepat diborong warga. Masyarakat khawatir kelangkaan kembali terjadi karena tidak ada kepastian tentang pasokan telur di daerah tersebut.

"Tadi siang baru tiba dari Distributor dan ini saya baru kasi keluar dari gudang sekitar 50 ikat masing-masing berisi enam rak. Tidak sampai lima menit sudah habis," kata salah satu pedagang di Pasar Wosi, Sore tadi.(*)

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018