Wasior, (Antaranews Papua Barat) - Bupati Teluk Wondama, Papua Barat Bernadus Imburi menginginkan pembangunan tempat ibadah yang bersumber dari APBD tidak lagi menggunakan sistem proyek yang melibatkan pihak ketiga.

Berkaca dari pengalaman di lapangan, didapatkan banyak tempat ibadah yang kualitasnya buruk lantaran dikerjakan asal jadi oleh kontraktor. Belum lama dipakai namun sudah mengalami kerusakan di mana-mana.

Lebih parah lagi, ada tempat ibadah yang tidak bisa dipergunakan sama sekali karena konstruksinya tidak kuat. Padahal pembangunannya menyedot anggaran mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah.

"Jadi proyek maka orang baku rebut kerja gereja.  Banyak orang cari keuntungan dari membangun rumah ibadah. Disitu uang yang pemerintah siapkan untuk kita bangun tempat ibadah ini sebagian diambil keuntungan lagi," kata Bupati pada acara sosialiasi hibah dan bantuan sosial bagi para pemimpin agama di Gedung Sasar Wondama di Wasior, Selasa.

Sebaiknya, kata bupati, dana hibah langsung diserahkan kepada lembaga agama terkait. Pengelolaan dan pembangunan bisa diserahkan langsung oleh pengurus lembaga  agama.

"Jadi semua tempat ibadah kita siapkan uang mereka yang kerja sendiri. Kerja pelan-pelan saja pasti selesai, daripada pakai proyek kerja cepat-cepat tapi kualitasnya tidak baik,"ujar Imburi. 

Keinginan Bupati tersebut ditanggapi positif oleh para pimpinan agama di Wondama.  Merekapun mengeluhkan buruknya kualitas tempat ibadah seperti gereja maupun masjid yang dibangun oleh pihak ketiga.

"Kami mendukung dana untuk pembangunan gereja diserahkan kepada jemaat langsung. Nanti jemaat yang urus pembangunannya, tinggal Pemda awasi," kata Wakil Ketua Klasis GKI Wondama Pendeta Barnabas Wonggor. (*) 

Pewarta: Zack T Bala

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018