Manaokwari (Antara Papua Barat)-Igya Ser Hanjob atau budaya masyarakat Suku Arfak, Papua Barat, dalam menjaga batas, hutan dan seluruh isi didalamnya dinilai dapat mendukung pengembangan usaha ekonomi kreatif.

Bupati Pegunungan Arfak Yosias Saroy di Manokwari, Jumat mengatakan, Unesco telah menetapkan Igya Ser Hanjod sebagai warisan dunia. Budaya ini selaras dengan upaya pemerintah daerah yang sedang gencar menggarap sektor Pariwisata.

"Beberapa budaya suku Arfak mendapat pengakuan dari Unesco. Selain Igya Ser Hanjob, ada rumah adat kaki seribu, noken dan tumbuk tanah. Igya Ser Hanjob menjadi penentu atas keberadaan budaya lainya," kata Bupati.

Ia mengajak, seluruh masyarakat, kepala suku, kepala kampung dan kepala distrik serius menerapkan Igya Ser Hanjob. Dengan demikian, alam tidak rusak dan masyarakat bisa menuai manfaat dari seluruh sumber daya yang disuguhkan.

"Ketika hutan terjaga, masyarakat bisa dengan mudah mendapatkan bahan material kayu yang dibutuhkan untuk membuat rumah kaki seribu. Karena untuk membuat rumah kaki seribu tidak sembarang kayu bisa dipakai, kita butuh kayu yang betul-betul kuat," katanya lagi.

Selain itu, lanjutnya, usaha ekonomi kreatif seperti souvener, noken, kalung dan atribut adat lainya pun bisa berjalan jika hutan Pegaf terjaga. Sebab, sebagian bahan baku usaha tersebut diperoleh dari hutan dan kebun.

Dia menjelaskan, pertumbuhan usaha ekonomi kreatif sangat diharapkan untuk mendukung pembangunan sektor pariwisata. Ia ingin masyarakat lebih kreatif serta arif memanfaat sumber daya alam di daerah tersebut.

Kedepan, pemerintah Pegaf akan menggenjot kerja sejumlah dinas untuk mendukung program pariwisata. Antara lain, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Pertanian dan Perkebunan, Dinas Sosial dan Dinas Industri Perdagangan dan Koperasi.

Bupati ingin dinas-dinas tersebut, meluncurkan program yang langsung bersentuhan dengan masyarakat. Kedepan pemerintah akan  mengalokasikan anggaran yang cukup kepada beberapa dinas tersebut.

"Seperti Dinas Kebudayaan harus segera berfikir untuk mengembangan kerajian yang berkaitan dengan budaya, terus Dinas Sosial, Pertanian serta Perindagkop segera berfikir untuk meluncurkan program yang mendukung pariwisata dan pengembangan ekonomi masyarakat," pungkasnya.(*)

Pewarta: Toyiban

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2016