Manokwari (ANTARA) - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, Yosak Saroi menepis tudingan penggelembungan suara untuk memenangkan calon anggota legislatif tertentu pada Pemilu 2024.
"Itu tidak benar. Memang ada dinamika yang berkembang tapi saya pastikan kerja KPU profesional sesuai aturan," kata Yosak saat dihubungi ANTARA dari Manokwari, Jumat.
Dia menegaskan bahwa seluruh tahapan pelaksanaan Pemilu 2024 bebas dari segala bentuk intervensi pihak manapun terutama partai politik, sehingga tidak terjadi pemungutan suara ulang.
Pemungutan suara hingga proses rekapitulasi penghitungan peroleh suara mulai dari 182 panitia pemungutan suara (PPS), 10 panitia pemilihan distrik (PPD), dan pleno tingkat kabupaten mendapatkan pengawasan ketat dari Bawaslu.
"Sekali lagi kami tegaskan, KPU sudah jalankan tugas dengan integritas tinggi," ujar dia.
Menurut dia, keberhasilan melaksanakan Pemilu 2024 yang aman, damai dan tertib tidak terlepas dari dukungan aparat TNI/Polri maupun peran serta seluruh elemen masyarakat di Pegunungan Arfak.
Suksesnya Pemilu 2024 akan menjadi tolak ukur sekaligus motivasi bagi KPU dan Bawaslu untuk melaksanakan Pilkada 2024 dengan situasi yang kondusif.
"Pegunungan Arfak yang dinilai berpotensi rawan pemilu, tapi hasilnya tidak demikian. Semua berjalan aman," ucap dia.
Yosak berkeyakinan KPU Pegunungan Arfak dapat mengulang prestasi sebagai penyelenggara Pemilu 2024 terbaik seperti pelaksanaan Pilkada pada tahun 2015 silam.
Hal tersebut berkat edukasi dan sosialisasi yang dilakukan secara masif dengan melibatkan tokoh adat, tokoh masyarakat dan tokoh agama sebelum tahapan pemilu berlangsung.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ketua KPU Pegunungan Arfak tepis tudingan memenangkan caleg tertentu