Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat mewaspadai cuaca ekstrem di wilayah Papua dan Papua Barat selama dua hari ke depan.

Kepala BMKG Stasiun Rendani Manokwari, Denny Putiray, Selasa, menjelaskan potensi gelombang tinggi berpeluang terjadi di Perairan Sorong, Perairan Manokwari, Perairan Utara Biak, Perairan Sarmi-Jayapura dan Samudra Pasifik Utara Papua Barat hingga Papua.

"Di Kepulauan Raja Ampat, Sorong, Perai ran Manokwari, Perairan Biak, Teluk Cenderawasih dan Sarmi-Jayapura ada awan CB (cumulunimbus). Awan gelap ini yang dapat menimbulkan angin kencang dan menambah tinggi gelombang," kata Denny.

Awan ini pun, lanjut dia, berpotensi menimbulkan hujan lebat disertai petir. Wilayah yang berpotensi besar mengalami cuaca tersebut yakni Perairan Raja Ampat, Sorong, Perairan Manokwari, Perairan Biak, Teluk Cenderawasih dan Perairan Sami-Jayapura.

"Nelayan maupun pelaku usaha jasa yang memanfaatkan pelayaran perlu waspada. Begitu pula masyarakat yang biasa berlayar menggunakan perahu," kata dia lagi.

Khusus untuk Papua Barat, pada Rabu (18/12) hingga Kamis (19/12) seluruh wilayah diperkirakan akan terjadi hujan. Hujan ringan hingga lebat merata di provinsi tersebut.

"Untuk Manokwari, hujan pun akan terjadi merata. Sesuai data satelit hujan kemungkinan terjadi saat sore hari," sebutnya.

Angin di atas wilayah Perairan Manokwari pada umumnya bertiup dari arah barat hingga utara dengan kecepatan antara 5 s/d 20 knots atau 10 s/d 40 kilo meter per jam.

Menurutnya, kecepatan angin akan sangat berdampak pada tinggi gelombang air laut di kabupaten tersebut. Tinggi gelombang rata-rata berkisar antara 1,75 s/d 3 meter. Ketinggian maksimum dapat mencapai
3,5 meter.

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2019