Manokwari,(Antaranews Papua Barat)-Pengembangan empat bandar udara di wilayah Provinsi Papua Barat menjadi perhatian serius Presiden Joko Widodo di tahun 2018.

Kepala Dinas Perhubungan Papua Barat Max L Sabarofex di Manokwari, Jumat, mengatakan, Presiden Jokowi pada 22 Desember 2017 berkunjung ke Raja Ampat. Pada kunjungan itu, presiden meminta gubernur agar pemerintah provinsi melakukan asistensi atau pendampingan pengembangan empat bandara tersebut.

"Antara lain Bandara Marinda Raja Ampat, Bandara Rendani Manokwari, Bandara Siboru Fakfak dan Bandara Abresso Manokwari Selatan," kata Max.

Menindaklanjuti pesan presiden, lanjutnya, Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan telah mengeluarkan perintah kepada Dinas Perhubungan untuk menyiapkan berkas yang diperlukan.

Pekan depan gubernur akan menghadap Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Jakarta. Pertemuan tersebut untuk menindaklanjuti petunjuk presiden terkait pengembangan empat bandara itu.

Ia menjelaskan, untuk membangun sebuah bandara, dibutuhkan beberapa tahap, dari penetapan lokasi hingga analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal).

"Untuk itu kita harus berkoordinasi dengan Kementerian. Minggu depan kita akan ke Jakarta untuk membahas semua itu," sebutnya.

Menurut Max, gubernur pun menginginkan empat bandara ini segera dikembangkan. Kemudahan aksesibilitas perhubungan udara sangat dibutuhkan untuk mempercepat pembangunan daerah.

"Seperti Bandara Raja Ampat, presiden maupun gubernur ingin bandara ini bisa segera didarati pesawat-pesawat berbadan besar. Selain itu, aktifitas penerbangan harus lancar dan mudah diakses," sebutnya.

Untuk Bandara Manokwari, kata dia, tahap pembangunan sudah dimulai tahun lalu untuk mendukung rencana perpanjangan runway atau landasan pacu bandara ini.

Menteri Budi belum lama ini pun sudah meninjau lokasi perpanjangan runway tersebut. Ia mengajak semua pihak mendukung pembangunan bandara ini.(*)

Pewarta: Toyiban

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018