Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah XIV mencatat seluruh perguruan tinggi di tanah Papua telah menghasilkan 92.935 sarjana dalam tujuh tahun terakhir sejak 2017 sampai dengan 2024.

Ketua LLDikti Wilayah XIV Suriel Semuel Mofu di Manokwari Sabtu mengatakan, data itu menunjukkan tanah Papua sebenarnya tidak kekurangan sumber daya manusia (SDM) untuk lulusan perguruan tinggi.

"Selama menjabat Ketua LLDikti Wilayah XIV/Papua saya sudah melakukan pendataan, dengan hasil perguruan tinggi negeri menghasilkan 45.616 sarjana dan perguruan tinggi swasta menghasilkan 47.319 sarjana. Sehingga total dalam tujuh tahun terakhir adalah 92.935 sarjana," ujarnya.

Ia menjelaskan, pendataan juga dilakukan berdasarkan klasifikasi rincian per bidang keahlian. Lulusan bidang studi pendidikan berjumlah 19.315 sarjana, kesehatan 7.900 sarjana, teknis komputer 12.733 sarjana.

Selain itu bidang pertanian, ilmu pengetahuan alam dan sains berjumlah 10.225 sarjana, bidang hukum, sosial, antropologi, ilmu komunikasi, ilmu pemerintahan dan sebagainya berjumlah 40.176 sarjana.

Jumlah tersebut termasuk tinggi, karena rata-rata per tahun perguruan tinggi di tanah Papua mencetak 13.277 sarjana.

Namun, tingginya jumlah sarjana juga perlu diimbangi dengan langkah pemerintah untuk menyerap tenaga kerja.

"Sekarang untuk penerimaan ASN saja, se-tanah Papua tidak sampai 10.000 per tahun. Data kami penerimaan ASN berkisar 2.000-3.000 per tahun. Ini membutuhkan langkah dari pemerintah agar tidak menambah pengangguran sarjana di tanah Papua," ujarnya.

Menurutnya, jika pemerintah punya program transmigrasi maka kebijakan tersebut bisa diubah dengan menempatkan sarjana-sarjana ke desa untuk menggerakkan pembangunan di daerah perdesaan.

Sarjana-sarjana tersebut dapat dimanfaatkan sebagai motivator, administrator, katalisator, dan penggerak pembangunan di perdesaan.

"Mungkin hal itu akan menyelesaikan masalah daripada sarjana atau orang-orang pintar ini tinggal terlalu banyak di kota, sehingga bisa menyebabkan berbagai masalah sosial. Supaya para sarjana bisa dimanfaatkan memberdayakan masyarakat. Tinggal tanggungjawab pemerintah menjamin mereka seperti apa," ujarnya.

Pihak LLDikti wilayah XIV juga memberi saran agar perguruan tinggi lebih berhati-hati dalam membuka program studi. Diharapkan perguruan tinggi dapat menutup program studi yang sudah jenuh tidak terlalu diminati masyarakat.

Ia juga mengimbau pada pemerintah dan pimpinan-pimpinan perguruan tinggi di tanah Papua untuk bekerja sama dalam memastikan setiap perencanaan pengembangan SDM perguruan tinggi dapat memenuhi kebutuhan daerah.

"Untuk itu perlu ada komunikasi antara pemerintah daerah dengan perguruan tinggi. Jangan jalan sendiri-sendiri, karena nanti akan menghasilkan sarjana yang banyak tapi pada akhirnya justru menjadi beban di pemerintahan," katanya.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: LLDikti Wilayah XIV catat Papua hasilkan 92.935 sarjana dalam 7 tahun

Pewarta: Ali Nur Ichsan

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024