Manajemen Bandar Udara Domine Eduard Osok (DEO) Sorong, Papua Barat Daya, memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM) orang asli Papua melalui diklat pemberdayaan masyarakat sebagai upaya menyiapkan tenaga potensial untuk siap kerja.
Kepala Bandara DEO Sorong Cece Tarya di Sorong, Senin, menjelaskan pihaknya menyediakan sarana pendidikan gratis melalui diklat pemberdayaan masyarakat khusus untuk orang asli Papua yang siap untuk bekerja.
"Jadi yang mengikuti diklat gratis ini adalah mereka yang merupakan angkatan kerja," jelasnya.
Tahun lalu pihaknya membuka 440 kuota pendidikan gratis bagi masyarakat Papua yang siap untuk bekerja. Dari pendidikan gratis itu, akan ada sertifikasi atas kompetensi setiap peserta yang nantinya menjadi dasar dan modal untuk mengajukan lamaran kerja.
"Pendidikan yang ada di dalam diklat gratis itu seperti pilot drone dan kuota yang kita buka kemarin itu 250 untuk pilot drone," bebernya.
Kemudian pendidikan berikut adalah pendidikan pemeliharaan AC, sistem keselamatan manajemen, pendidikan bengkel las, dan pendidikan pemadaman api.
Menurutnya, upaya-upaya konkret yang telah dan sedang dilakukan ini merupakan kebijakan keberpihakan untuk bisa memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada orang asli Papua, sehingga menjadi modal untuk siap terjun ke dunia kerja yang andal dan terampil.
"Kalau tenaga orang asli Papua yang bekerja di Bandara DEO Sorong ini masih sedikit, sehingga langkah strategis yang kami ambil adalah memberikan pendidikan penguatan SDM supaya mereka juga bisa direkrut dan bekerja di Bandara DEO ini," katanya.
Pendidikan gratis melalui diklat itu akan terus dilakukan dengan orientasi untuk menyiapkan SDM orang asli Papua yang mumpuni.
"Tahun ini kami tetap melakukan hal yang sama, supaya SDM orang asli Papua pun bisa berkembang dan siap bekerja," ujarnya.
Dia yakin dengan upaya ini setidaknya pihak bandara ikut memberikan kontribusi terhadap pembangunan SDM Papua yang siap pakai di dunia kerja.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
Kepala Bandara DEO Sorong Cece Tarya di Sorong, Senin, menjelaskan pihaknya menyediakan sarana pendidikan gratis melalui diklat pemberdayaan masyarakat khusus untuk orang asli Papua yang siap untuk bekerja.
"Jadi yang mengikuti diklat gratis ini adalah mereka yang merupakan angkatan kerja," jelasnya.
Tahun lalu pihaknya membuka 440 kuota pendidikan gratis bagi masyarakat Papua yang siap untuk bekerja. Dari pendidikan gratis itu, akan ada sertifikasi atas kompetensi setiap peserta yang nantinya menjadi dasar dan modal untuk mengajukan lamaran kerja.
"Pendidikan yang ada di dalam diklat gratis itu seperti pilot drone dan kuota yang kita buka kemarin itu 250 untuk pilot drone," bebernya.
Kemudian pendidikan berikut adalah pendidikan pemeliharaan AC, sistem keselamatan manajemen, pendidikan bengkel las, dan pendidikan pemadaman api.
Menurutnya, upaya-upaya konkret yang telah dan sedang dilakukan ini merupakan kebijakan keberpihakan untuk bisa memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada orang asli Papua, sehingga menjadi modal untuk siap terjun ke dunia kerja yang andal dan terampil.
"Kalau tenaga orang asli Papua yang bekerja di Bandara DEO Sorong ini masih sedikit, sehingga langkah strategis yang kami ambil adalah memberikan pendidikan penguatan SDM supaya mereka juga bisa direkrut dan bekerja di Bandara DEO ini," katanya.
Pendidikan gratis melalui diklat itu akan terus dilakukan dengan orientasi untuk menyiapkan SDM orang asli Papua yang mumpuni.
"Tahun ini kami tetap melakukan hal yang sama, supaya SDM orang asli Papua pun bisa berkembang dan siap bekerja," ujarnya.
Dia yakin dengan upaya ini setidaknya pihak bandara ikut memberikan kontribusi terhadap pembangunan SDM Papua yang siap pakai di dunia kerja.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024