Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III Letjen TNI Richard Taruli Horja Tampubolon mengatakan aparat gabungan sempat melindungi warga pendulang emas nonkaryawan yang diserang kelompok kriminal bersenjata di kawasan Kali Kabur, Mile 69 Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Kamis (4/4).

"Ini membuat masyarakat ketakutan. Berangkat dari situ disusun untuk melakukan penegakan hukum secara tegas," kata Richard di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta Timur, Jumat.

Richard menjelaskan aparat keamanan gabungan TNI dan Polri yang terdiri dari Satgas Nanggala Damai Cartenz dan Koop Habema langsung mendatangi lokasi penembakan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Kontak senjata pun tidak terelakkan lagi. Dalam baku tembak tersebut, dua anggota KKB yang teridentifikasi atas nama Abu Bakar Kogoya dan Demianus Magay dinyatakan tewas.

Richard menjelaskan berdasarkan data yang milik TNI, ini bukan kali pertama Abu Bakar Kogoya melakukan penyerangan terhadap warga sipil.

Abu Bakar Kogoya alias Abu Bakar Tabuni tercatat memiliki peran dalam berbagai aksi penyerangan yang dilakukan KKB di Kabupaten Intan Jaya dan Mimika.

Selain itu, Abu Bakar Kogoya alias Abu Bakar Tabuni terlibat dalam insiden yang terjadi tanggal 21 Oktober 2017 hingga menewaskan dua anggota Brimob, yaitu Bharada Almin dan Brigadir Mufadol di mile 69 Distrik Tembagapura Kabupaten Mimika.

Tanggal 14 November 2017, Abu Bakar Kogoya alias Abu Bakar Tabuni terlibat penembakan terhadap mobil LWB di mile 69 Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, yang mengenai bagian badan mobil dan paha kiri korban Raden Totok Soedewo.

Kemudian tanggal 30 Maret 2020, Abu Bakar Kogoya alias Abu Bakar Tabuni terlibat penembakan warga sipil di parkiran Gedung OB-1, alun-alun Kuala Kencana Distrik Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, dan menewaskan satu orang WNA dan dua orang lainnya terluka.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pangkogabwilhan: Aparat sempat lindungi warga yang diserang KKB

Pewarta: Walda Marison

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024