Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musa'ad berharap kepada seluruh kepala daerah di enam kabupaten kota supaya lebih mengoptimalkan investasi sebagai upaya untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi di wilayah ini.
"Saya minta kepada setiap bupati dan wali kota supaya lebih mengoptimalkan investasi," kata Pj Gubernur Muhammad Musa'ad, di Papua Barat Daya, Jumat.
Instruksi Presiden Joko Widodo, ujar dia, sangatlah jelas bahwa setiap daerah wajib mengembangkan investasi.
"Instruksi itu perlu menjadi perhatian kita bersama, apalagi wilayah kita sangat berpotensial untuk pengembangan investasi," ujarnya.
Dia mengatakan, satu-satunya cara untuk mendukung percepatan investasi itu tidak lain adalah sinergi dan kolaborasi lintas sektoral sebagai upaya meningkatkan investasi berkelanjutan, mandiri dan sejahtera.
"Investasi mau tumbuh dan berkembang maka harus ada kolaborasi dan bersinergi lintas pihak kepentingan," katanya pula.
Menurut dia, tiga komponen utama di dalam kolaborasi dan sinergi itu adalah pihak pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat sipil.
"Kita harus terbuka terhadap investasi, kemudian pelaku usaha wajib hukumnya memberdayakan masyarakat dan masyarakat sipil menerima investasi dan bersama memastikan manfaat investasi itu benar-benar menyentuh dan dirasakan," ujarnya lagi.
Menurut dia, dampak dari investasi itu selain berdampak pada pertumbuhan ekonomi, juga memberikan perubahan signifikan pada pengurangan pengangguran di wilayah ini.
"Karena akan ada banyak tenaga kerja yang ikut terlibat ketika perusahaan itu beroperasi, itu sudah pasti angka pengangguran akan menurun," ujarnya pula.
Berdasarkan data dari Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi (Bapperida) Papua Barat Daya menunjukkan tingkat pengangguran di Papua Barat Daya 2021-2022, Kota Sorong menepati urutan pertama dengan jumlah tingkat pengangguran 2021 sebanyak 9,95 persen dan 2022 sebanyak 10,09 persen.
Kabupaten Sorong berada pada angka 3,36 persen pada 2021 dan 2022 menempati posisi 3,38 persen. Kemudian, Kabupaten Sorong Selatan 3,55 persen pada 2021 kemudian di tahun 2022 mengalami sedikit penurunan menjadi 3,05 persen.
Kabupaten Maybrat menempati angka pengangguran sebesar 1, 89 persen pada 2021 kemudian meningkat menjadi 2,09 persen di 2022. Kabupaten Tambrauw tingkat pengangguran pada 2021 sebesar 1,89 persen kemudian mengalami sedikit penurunan sebesar 1, 46 persen pada 2022.
Kabupaten Raja Ampat dengan tingkat pengangguran sebanyak 3,81 pada 2021, dan 2022 meningkat menjadi 3,91 persen.
Musa'ad mengakui bahwa persoalan ini menjadi beban dan momok, tetapi sekaligus merupakan tanggung jawab pemerintah untuk terus berupaya dan mencari solusi terbaik dan strategis guna menurunkan angka pengangguran.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pj Gubernur berharap investasi lebih dioptimalkan di Papua Barat Daya
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
"Saya minta kepada setiap bupati dan wali kota supaya lebih mengoptimalkan investasi," kata Pj Gubernur Muhammad Musa'ad, di Papua Barat Daya, Jumat.
Instruksi Presiden Joko Widodo, ujar dia, sangatlah jelas bahwa setiap daerah wajib mengembangkan investasi.
"Instruksi itu perlu menjadi perhatian kita bersama, apalagi wilayah kita sangat berpotensial untuk pengembangan investasi," ujarnya.
Dia mengatakan, satu-satunya cara untuk mendukung percepatan investasi itu tidak lain adalah sinergi dan kolaborasi lintas sektoral sebagai upaya meningkatkan investasi berkelanjutan, mandiri dan sejahtera.
"Investasi mau tumbuh dan berkembang maka harus ada kolaborasi dan bersinergi lintas pihak kepentingan," katanya pula.
Menurut dia, tiga komponen utama di dalam kolaborasi dan sinergi itu adalah pihak pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat sipil.
"Kita harus terbuka terhadap investasi, kemudian pelaku usaha wajib hukumnya memberdayakan masyarakat dan masyarakat sipil menerima investasi dan bersama memastikan manfaat investasi itu benar-benar menyentuh dan dirasakan," ujarnya lagi.
Menurut dia, dampak dari investasi itu selain berdampak pada pertumbuhan ekonomi, juga memberikan perubahan signifikan pada pengurangan pengangguran di wilayah ini.
"Karena akan ada banyak tenaga kerja yang ikut terlibat ketika perusahaan itu beroperasi, itu sudah pasti angka pengangguran akan menurun," ujarnya pula.
Berdasarkan data dari Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi (Bapperida) Papua Barat Daya menunjukkan tingkat pengangguran di Papua Barat Daya 2021-2022, Kota Sorong menepati urutan pertama dengan jumlah tingkat pengangguran 2021 sebanyak 9,95 persen dan 2022 sebanyak 10,09 persen.
Kabupaten Sorong berada pada angka 3,36 persen pada 2021 dan 2022 menempati posisi 3,38 persen. Kemudian, Kabupaten Sorong Selatan 3,55 persen pada 2021 kemudian di tahun 2022 mengalami sedikit penurunan menjadi 3,05 persen.
Kabupaten Maybrat menempati angka pengangguran sebesar 1, 89 persen pada 2021 kemudian meningkat menjadi 2,09 persen di 2022. Kabupaten Tambrauw tingkat pengangguran pada 2021 sebesar 1,89 persen kemudian mengalami sedikit penurunan sebesar 1, 46 persen pada 2022.
Kabupaten Raja Ampat dengan tingkat pengangguran sebanyak 3,81 pada 2021, dan 2022 meningkat menjadi 3,91 persen.
Musa'ad mengakui bahwa persoalan ini menjadi beban dan momok, tetapi sekaligus merupakan tanggung jawab pemerintah untuk terus berupaya dan mencari solusi terbaik dan strategis guna menurunkan angka pengangguran.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pj Gubernur berharap investasi lebih dioptimalkan di Papua Barat Daya
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024