Wasior (Antara)- Pemanfaatan dana desa di Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, mulai menyasar pada upaya pembangunan ekonomi masyarakat.

Pada tahun-tahun sebelumnya lebih banyak dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur. Mulai tahun ini, dana desa mulai bergeser pada program pemberdayaan masyarakat.

Seperti yang dilakukan kampung Moru, Distrik Wasior. Meskipun masih ada kegiatan fisik, namun dana desa tahap I tahun 2017 lebih banyak dialokasikan untuk pemberdayaan ekonomi melalui pengadaan paket bantuan untuk kelompok nelayan setempat.

Dana yang dukurkan pemerintah pusat itu juga dimanfaatkan untuk pelatihan jahit menjahit bagi ibu-ibu PKK.

Paket bantuan nelayan yang disiapkan berupa pengadaan motor tempel 15 PK dan perahu masing-masing sebanyak 4 unit yang diberikan untuk 4 kelompok nelayan berikut peralatan tangkapnya.

Pengadaan paket bantuan nelayan ini mencapai Rp.200 juta lebih dari total Dana Desa tahap I yang diterima Kampung Moru sebesar Rp. 655 juta lebih.

"Pengadaan ini sesuai permintaan masyarakat melalui musyawarah, bukan ditentukan oleh kepala kampung. Untuk dana desa kami selalu lakukan secara terbuka, tidak ada yang ditutup-tutupi," kata Kepala Kampung Moru Anance Imburi di sela-sela penyerahan paket bantuan motor tempel dan perahu kepada kelompok nelayan di pantai Sanduai, Wasior, Jumat (10/11).

Penyerahan bantuan tersebut disaksikan oleh Kepala Distrik Wasior Alex Marani, Kapolsek Wasior AKP Rusman Latief dan Ketua Klasis GKI Wondama Pendeta Rosalie Wamafma serta warga masyarakat.

Kepala distrik berharap bantuan ini digunakan dengan baik agar bisa berdampak pada peningkatan ekonomi keluarga.

"Di distrik Wasior ini hampir semua kampung pakai dana desa untuk beli motor tempel dan perahu. Saya berharap, ke depan bapak ibu yang berdiri di pasar ikan untuk jual ikan. Jangan hanya saudara-saudara dari seberang (non Wondama) yang jual, kita orang Wondama juga ikut bersaing, " kata Alex.***

Pewarta: Zack Tonu B

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2017