Program kebun amalkan dan kukuhkan halaman asri teratur indah dan nyaman (Aku Hatinya) PKK Manokwari, Papua Barat jadi andalan untuk memberdayakan perekonomian dan kesehatan warga.
Ketua Tim Penggerak PKK Manokwari Febelina Indou di Manokwari, Kamis, mengatakan program tersebut merupakan program pemberdayaan yang memanfaatkan pekarangan untuk dijadikan kebun produktif warga.
"Pekarangan bisa dijadikan kebun untuk apotik hidup, warung hidup maupun tanaman hias, sehingga pekarangan bisa jadi lebih produktif dan menghasilkan untuk ekonomi maupun kesehatan," katanya.
Ia mengatakan sebagai proyek percontohan, PKK Manokwari telah “menyulap” pekarangan Kantor PKK dijadikan kebun 'Aku Hatinya PKK'.
Ia menjelaskan kebun Aku Hatinya PKK merupakan program dari TP PKK Pusat yang diturunkan ke daerah hingga tingkat kampung atau desa.
Program tersebut didasari semangat untuk pemberdayaan ekonomi sekaligus pencegahan stunting dengan asupan makanan bergizi yang diperoleh dari pemanfaatan kebun pekarangan rumah.
"Jadi, kebun dasawisma kita arahkan menjadi Aku Hatinya PKK. Selain sayur-sayuran ada juga tanaman hias, obat-obatan, ikan maupun ayam," ujarnya.
Ia menjelaskan proyek percontohan kebun Aku Hatinya PKK di halaman Kantor PKK sudah berjalan sejak 6-7 bulan lalu. Kebun tersebut ditanami berbagai sayur-sayuran seperti kangkung, cabai, tomat dan sebagainya.
Pada kebun tersebut juga diberi bioflok yang diisi 500 ikan nila yang hasilnya dapat digunakan untuk pemenuhan gizi. Bioflok tersebut bantuan dari Dinas Perhubungan, Kelautan dan Perikanan (DPKP) Kabupaten Manokwari.
"Ke depannya, TP PKK Manokwari juga mengajukan permintaan tambahan delapan bioflok pada DPKP Manokwari. Bioflok itu akan diserahkan kepada 8 distrik yang memiliki dasawisma aktif untuk dikembangkan dalam satu kesatuan dengan kebun Aku Hatinya PKK," katanya.
Ia mengatakan hasil dari kebun Aku Hatinya PKK, tidak hanya memenuhi kebutuhan makanan sehat dan bergizi keluarga tetapi juga hasil kebunnya dapat dijual untuk meningkatkan ekonomi keluarga.
"Diharapkan menjadi motivasi bagi dasawisma di Manokwari, karena sangat berguna untuk pemanfaatan, empat bulan ikan sudah bisa dipanen, bisa dimakan dan lebihnya dijual," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
Ketua Tim Penggerak PKK Manokwari Febelina Indou di Manokwari, Kamis, mengatakan program tersebut merupakan program pemberdayaan yang memanfaatkan pekarangan untuk dijadikan kebun produktif warga.
"Pekarangan bisa dijadikan kebun untuk apotik hidup, warung hidup maupun tanaman hias, sehingga pekarangan bisa jadi lebih produktif dan menghasilkan untuk ekonomi maupun kesehatan," katanya.
Ia mengatakan sebagai proyek percontohan, PKK Manokwari telah “menyulap” pekarangan Kantor PKK dijadikan kebun 'Aku Hatinya PKK'.
Ia menjelaskan kebun Aku Hatinya PKK merupakan program dari TP PKK Pusat yang diturunkan ke daerah hingga tingkat kampung atau desa.
Program tersebut didasari semangat untuk pemberdayaan ekonomi sekaligus pencegahan stunting dengan asupan makanan bergizi yang diperoleh dari pemanfaatan kebun pekarangan rumah.
"Jadi, kebun dasawisma kita arahkan menjadi Aku Hatinya PKK. Selain sayur-sayuran ada juga tanaman hias, obat-obatan, ikan maupun ayam," ujarnya.
Ia menjelaskan proyek percontohan kebun Aku Hatinya PKK di halaman Kantor PKK sudah berjalan sejak 6-7 bulan lalu. Kebun tersebut ditanami berbagai sayur-sayuran seperti kangkung, cabai, tomat dan sebagainya.
Pada kebun tersebut juga diberi bioflok yang diisi 500 ikan nila yang hasilnya dapat digunakan untuk pemenuhan gizi. Bioflok tersebut bantuan dari Dinas Perhubungan, Kelautan dan Perikanan (DPKP) Kabupaten Manokwari.
"Ke depannya, TP PKK Manokwari juga mengajukan permintaan tambahan delapan bioflok pada DPKP Manokwari. Bioflok itu akan diserahkan kepada 8 distrik yang memiliki dasawisma aktif untuk dikembangkan dalam satu kesatuan dengan kebun Aku Hatinya PKK," katanya.
Ia mengatakan hasil dari kebun Aku Hatinya PKK, tidak hanya memenuhi kebutuhan makanan sehat dan bergizi keluarga tetapi juga hasil kebunnya dapat dijual untuk meningkatkan ekonomi keluarga.
"Diharapkan menjadi motivasi bagi dasawisma di Manokwari, karena sangat berguna untuk pemanfaatan, empat bulan ikan sudah bisa dipanen, bisa dimakan dan lebihnya dijual," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024