Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Provinsi Papua Tengah membangun sinergitas bersama stakeholder terkait untuk mengendalikan penyebaran virus African Swine Fever (ASF) yang menyerang ribuan ekor ternak babi di daerah ini.
Kepala Kantor Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Papua Tengah Ferdi melalui rilis di Timika, Sabtu, mengatakan bahwa pihaknya menggelar sosialisasi pelarangan lalu lintas babi beserta produk turunannya.
"Sosialisasi ini kami selenggarakan di Ruang Rapat UPBU Mozes KIlangin Timika Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan," katanya.
Menurut Ferdi, kegiatan sosialisasi ini sebagai wujud gerak cepat mengatasi kejadian matinya ratusan ternak babi di Kabupaten Mimika dalam pekan terakhir ini.
"Sosialisasi ini dibuka langsung oleh Kepala UPBU Soekarjo, serta dihadiri seluruh instansi juga stakeholder Bandara Mozes Kilangin Timika," ujarnya.
Dia menjelaskan langkah yang telah diambil karantina bersama instansi dan stakeholder terkait diharapkan dapat menekan potensi penyebab lebih lanjut virus ini.
"Melalui kegiatan komunikasi, informasi, dan edukasi ini kami mengajak bersama-sama kita memperketat pengawasan di pintu-pintu masuk," katanya.
Dia menambahkan bahwa pihaknya mengimbau para peternak agar memperhatikan kondisi kebersihan kandang babi, serta menghindari orang keluar masuk kandang agar tidak mudah menularkan penyakit kepada ternak yang masih sehat.
"Aktivitas orang di kandang juga harus dibatasi agar tidak menyebarkan penyakit bagi ternak yang sehat. Ini juga penting untuk diperhatikan peternak," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BKHIT Papua Tengah sinergi bersama "stakeholder" kendalikan virus ASF
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
Kepala Kantor Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Papua Tengah Ferdi melalui rilis di Timika, Sabtu, mengatakan bahwa pihaknya menggelar sosialisasi pelarangan lalu lintas babi beserta produk turunannya.
"Sosialisasi ini kami selenggarakan di Ruang Rapat UPBU Mozes KIlangin Timika Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan," katanya.
Menurut Ferdi, kegiatan sosialisasi ini sebagai wujud gerak cepat mengatasi kejadian matinya ratusan ternak babi di Kabupaten Mimika dalam pekan terakhir ini.
"Sosialisasi ini dibuka langsung oleh Kepala UPBU Soekarjo, serta dihadiri seluruh instansi juga stakeholder Bandara Mozes Kilangin Timika," ujarnya.
Dia menjelaskan langkah yang telah diambil karantina bersama instansi dan stakeholder terkait diharapkan dapat menekan potensi penyebab lebih lanjut virus ini.
"Melalui kegiatan komunikasi, informasi, dan edukasi ini kami mengajak bersama-sama kita memperketat pengawasan di pintu-pintu masuk," katanya.
Dia menambahkan bahwa pihaknya mengimbau para peternak agar memperhatikan kondisi kebersihan kandang babi, serta menghindari orang keluar masuk kandang agar tidak mudah menularkan penyakit kepada ternak yang masih sehat.
"Aktivitas orang di kandang juga harus dibatasi agar tidak menyebarkan penyakit bagi ternak yang sehat. Ini juga penting untuk diperhatikan peternak," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BKHIT Papua Tengah sinergi bersama "stakeholder" kendalikan virus ASF
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024