Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Provinsi Papua Barat ke tiga negara di Asia yaitu Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan mencapai 245,44 juta dolar AS atau 99,53 persen dari total ekspor pada Agustus 2023 sebesar 246,59 juta dolar AS.
Kepala BPS Papua Barat Merry saat konferensi pers di Manokwari, Papua Barat, Senin, mengatakan realisasi ekspor ke Tiongkok mencapai 109,65 juta dolar AS (44,46 persen), Jepang 83,90 juta dolar AS (34,02 persen), dan Korea Selatan 51,15 juta dolar AS (20,74 persen).
"Tiga negara tersebut merupakan tujuan ekspor terbesar Papua Barat periode Agustus 2023," kata Merry.
Ia menjelaskan bahwa negara lain yang juga menjadi tujuan ekspor Papua Barat adalah Papua Nugini, Amerika Serikat, Timor Leste, Arab Saudi, Vietnam, Singapura, dan Yunani.
Bahan bakar mineral (HS27) merupakan golongan barang yang memiliki nilai ekspor terbesar pada Agustus 2023 yaitu 244,49 juta dolar AS atau 99,15 persen dari total ekspor Papua Barat.
"Komoditas yang memiliki kontribusi terbesar terhadap ekspor adalah bahan bakar mineral," ujar Merry.
Secara tahunan, kata dia, kinerja ekspor Papua Barat Agustus 2023 mengalami penurunan 8,08 persen (year on year/yoy) apabila dibandingkan dengan Agustus 2022 yang mencapai 268,28 juta dolar AS.
Penurunan tersebut dipengaruhi realisasi ekspor komoditas minyak dan gas (migas) turun sebesar 7,95 persen (yoy) yaitu dari 265,61 juta dolar AS pada Agustus 2022 menjadi 244,49 juta dolar AS pada Agustus 2023.
"Secara tahunan, realisasi ekspor komoditas nonmigas juga turun dari 2,67 juta dolar AS pada Agustus 2022 menjadi 2,10 juta dolar AS atau turun 21,50 persen (yoy)," ucap Merry.
Ia melanjutkan realisasi ekspor Papua Barat secara bulanan (month to month/mtm) juga mengalami penurunan 7,24 persen jika dibandingkan dengan periode Juli 2023 yang tercatat 265,85 juta dolar AS.
Hal ini disebabkan oleh ekspor komoditas migas turun 5,44 persen (mtm) yaitu dari 258,55 juta dolar AS pada Juli 2023 menjadi 246,59 juta dolar AS pada Agustus 2023.
"Sama halnya dengan ekspor nonmigas juga turun dari 7,30 juta dolar AS menjadi 2,10 juta dolar AS atau 71,28 persen (mtm)," ujar Merry.
Dia menjelaskan ekspor Papua Barat dilakukan melalui tujuh pelabuhan laut dan tiga pelabuhan udara yaitu Pelabuhan Laut Teluk Bintuni dengan nilai 244,49 juta dolar AS atau 99,15 persen dari total nilai ekspor.
Kemudian, Pelabuhan Laut Manokwari 1,07 juta dolar AS (0,44 persen), Tanjung Perak 0,41 juta dolar AS (0,17 persen), Sorong 0,20 juta dolar AS (0,08 persen), Tanjung Priok 0,12 juta dolar AS (0,05 persen), Blang Lancang 0,10 juta dolar AS (0,04 persen), dan Fakfak 0,08 juta (0,03 persen).
"Ekspor juga dilakukan melalui Bandara DEO Sorong, Soekarno-Hatta, dan Ngurah Rai," kata Merry.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023
Kepala BPS Papua Barat Merry saat konferensi pers di Manokwari, Papua Barat, Senin, mengatakan realisasi ekspor ke Tiongkok mencapai 109,65 juta dolar AS (44,46 persen), Jepang 83,90 juta dolar AS (34,02 persen), dan Korea Selatan 51,15 juta dolar AS (20,74 persen).
"Tiga negara tersebut merupakan tujuan ekspor terbesar Papua Barat periode Agustus 2023," kata Merry.
Ia menjelaskan bahwa negara lain yang juga menjadi tujuan ekspor Papua Barat adalah Papua Nugini, Amerika Serikat, Timor Leste, Arab Saudi, Vietnam, Singapura, dan Yunani.
Bahan bakar mineral (HS27) merupakan golongan barang yang memiliki nilai ekspor terbesar pada Agustus 2023 yaitu 244,49 juta dolar AS atau 99,15 persen dari total ekspor Papua Barat.
"Komoditas yang memiliki kontribusi terbesar terhadap ekspor adalah bahan bakar mineral," ujar Merry.
Secara tahunan, kata dia, kinerja ekspor Papua Barat Agustus 2023 mengalami penurunan 8,08 persen (year on year/yoy) apabila dibandingkan dengan Agustus 2022 yang mencapai 268,28 juta dolar AS.
Penurunan tersebut dipengaruhi realisasi ekspor komoditas minyak dan gas (migas) turun sebesar 7,95 persen (yoy) yaitu dari 265,61 juta dolar AS pada Agustus 2022 menjadi 244,49 juta dolar AS pada Agustus 2023.
"Secara tahunan, realisasi ekspor komoditas nonmigas juga turun dari 2,67 juta dolar AS pada Agustus 2022 menjadi 2,10 juta dolar AS atau turun 21,50 persen (yoy)," ucap Merry.
Ia melanjutkan realisasi ekspor Papua Barat secara bulanan (month to month/mtm) juga mengalami penurunan 7,24 persen jika dibandingkan dengan periode Juli 2023 yang tercatat 265,85 juta dolar AS.
Hal ini disebabkan oleh ekspor komoditas migas turun 5,44 persen (mtm) yaitu dari 258,55 juta dolar AS pada Juli 2023 menjadi 246,59 juta dolar AS pada Agustus 2023.
"Sama halnya dengan ekspor nonmigas juga turun dari 7,30 juta dolar AS menjadi 2,10 juta dolar AS atau 71,28 persen (mtm)," ujar Merry.
Dia menjelaskan ekspor Papua Barat dilakukan melalui tujuh pelabuhan laut dan tiga pelabuhan udara yaitu Pelabuhan Laut Teluk Bintuni dengan nilai 244,49 juta dolar AS atau 99,15 persen dari total nilai ekspor.
Kemudian, Pelabuhan Laut Manokwari 1,07 juta dolar AS (0,44 persen), Tanjung Perak 0,41 juta dolar AS (0,17 persen), Sorong 0,20 juta dolar AS (0,08 persen), Tanjung Priok 0,12 juta dolar AS (0,05 persen), Blang Lancang 0,10 juta dolar AS (0,04 persen), dan Fakfak 0,08 juta (0,03 persen).
"Ekspor juga dilakukan melalui Bandara DEO Sorong, Soekarno-Hatta, dan Ngurah Rai," kata Merry.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023