Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Jayapura mendorong pemerintah daerah menggelar acara berskala besar di Papua khususnya daerah setempat untuk menarik wisatawan asing maupun domestik berkunjung ke sini.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Kabupaten Jayapura Bambang Zulhadi di Sentani, Jumat mengatakan untuk meningkatkan ekonomi daerah ini maka pemerintah harus membuat kegiatan yang dapat menghadirkan banyak orang datang ke Papua.
“Bayangkan orang yang datang banyak dan gunakan hotel melati hingga bintang empat di sini maka pendapatan daerah pasti meningkat,” katanya.
Menurut Bambang, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya juga harus membuat terobosan sehingga banyak orang dari luar bisa ke daerah ini.
“Kalau tidak ada campur tangan dari pemerintah maka susah perhotelan di sini dapat berkembang dan maju, karena tidak ada orang yang gunakan hotel,” ujarnya.
Bambang menjelaskan terasa sekali ketika selesai Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021, pendapatan hotel-hotel di sini seperti ‘terjun’ bebas.
“Kita bisa dikatakan kehilangan 80-90 persen pendapatan karena sudah tidak ada lagi yang gunakan hotel dalam jumlah besar, maka kami berharap pemerintah membuat acara besar sehingga ekonomi terus meningkat,” katanya.
Dia menambahkan ada pengurangan jumlah karyawan di beberapa hotel karena kurangnya pemasukan akibat tidak adanya orang menggunakan hotel.
“Hotel kita di sini (Kabupaten Jayapura) kurang lebih 30-an dan ada pengurangan karyawan karena pengeluaran hotel itu besar setiap bulan, kalau tidak ada pemasukan maka alternatifnya karyawan di rumahkan,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Kabupaten Jayapura Bambang Zulhadi di Sentani, Jumat mengatakan untuk meningkatkan ekonomi daerah ini maka pemerintah harus membuat kegiatan yang dapat menghadirkan banyak orang datang ke Papua.
“Bayangkan orang yang datang banyak dan gunakan hotel melati hingga bintang empat di sini maka pendapatan daerah pasti meningkat,” katanya.
Menurut Bambang, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya juga harus membuat terobosan sehingga banyak orang dari luar bisa ke daerah ini.
“Kalau tidak ada campur tangan dari pemerintah maka susah perhotelan di sini dapat berkembang dan maju, karena tidak ada orang yang gunakan hotel,” ujarnya.
Bambang menjelaskan terasa sekali ketika selesai Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021, pendapatan hotel-hotel di sini seperti ‘terjun’ bebas.
“Kita bisa dikatakan kehilangan 80-90 persen pendapatan karena sudah tidak ada lagi yang gunakan hotel dalam jumlah besar, maka kami berharap pemerintah membuat acara besar sehingga ekonomi terus meningkat,” katanya.
Dia menambahkan ada pengurangan jumlah karyawan di beberapa hotel karena kurangnya pemasukan akibat tidak adanya orang menggunakan hotel.
“Hotel kita di sini (Kabupaten Jayapura) kurang lebih 30-an dan ada pengurangan karyawan karena pengeluaran hotel itu besar setiap bulan, kalau tidak ada pemasukan maka alternatifnya karyawan di rumahkan,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023