Pemerintah Provinsi Papua Barat sudah membayar secara tuntas tunggakan gaji para guru honorer SMA dan SMK triwulan empat tahun 2018 .

Kepala Dinas Pendidikan Papua Barat, Bernanda Henan di Manokwari, Senin, mengatakan, Pemprov telah mengucurkan anggaran lebih dari Rp.12 miliar untuk membayar hak 1.872 guru honorer tersebut. Realisasi pembayaran dilakukan secara bertahap belum lama ini.

"Semua sudah terbayar, untuk gaji triwulan ke empat 2018 semua sudah direalisasikan. Kami berharap, aktifitas belajar mengajar berjalan lancar," kata Henan.

Saat ini, lanjut Bernanda, Dinas Pendidikan sedang bersiap-siap melakukan pembayaran gaji para guru honorer untuk triwulan pertama 2019. Pihaknya berharap, gaji bulan Januari-Maret 2019 dapat dibayarkan paling lambat pada awal April.

Ia mengutarakan, jumlah guru honorer yang menjadi tanggungjawab Dinas Pendidikan Provinsi cukup banyak, karena mencakup 13 kabupaten/kota. pada tahun 2019 pihaknya menyiapkan anggaran Rp.50 miliar lebih untuk membayar hak 1.800 lebih guru tidak tidak tetap di daerah tersebut.

"Kalau ditambah dengan gaji triwulan  IV 2018, Total dana yang kami siapkan sekitar Rp.64 miliar. Cukup besar memang, tapi itu kewajiban yang harus kita penuhi," kata dia lagi.

Henan memastikan, persoalan gaji guru honorer SMA dan SMA tidak akan terulang tahun. Ia optimistis, anggaran yang telah disiapkan cukup membayar hak guru honorer selama setahun.

Ia menambahkan, verifikasi guru honorer telah dilalukan. Data guru honorer yang semula sebanyak 1.873 sudah berkurang menjadi sekitar 1.830 orang.

"Untuk guru-guru yang tidak memenuhi syarat, nanti akan kami cek kembali. Datanya ada di kepala bidang," sebut Henan.***
 

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2019