Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua Wiliam Manderi mengimbau warga yang mengungsi guna menghindari dampak gempa bumi kembali ke rumah karena menurut Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah V Jayapura gempa yang terjadi tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Wiliam Manderi di Jayapura, Rabu, dia mengatakan bahwa saat merasakan getaran gempa bumi warga yang tinggal di dekat laut sebagian panik dan mengungsi, antara lain di halaman Kantor Dinas Pendidikan serta Badan Pertanahan.
"Warga yang ada di daerah Dok IX Kota Jayapura, Papua, rata-rata rumahnya di atas laut sehingga wajar merasakan gempa yang sangat kuat," katanya.
"Ada juga pasien di RSUD Jayapura yang panik sehingga berhamburan keluar. Namun, kini kami juga mengimbau agar tidak perlu panik dan bisa kembali ke dalam ruangan," ia menambahkan.
Dia meminta warga agar waspada, tetapi panik saat terjadi gempa bumi. Dia juga mengingatkan warga untuk memastikan listrik dan kompor sudah dimatikan saat meninggalkan rumah.
"Pastikan aliran listrik telah dimatikan, kemudian kompor juga, karena dengan adanya situasi tersebut sangat memungkinkan akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa bumi dengan magnitudo 5,2 melanda wilayah pantai utara Jayapura pada Selasa (3/1) pukul 19.55 WIB.
Gempa yang pusatnya berada di laut sekira 16 km arah utara Raveni Rara, Jayapura, pada kedalaman 10 km tersebut dirasakan pada skala intensitas III-IV MMI di Kabupaten dan Kota Jayapura.
Pada Rabu, gempa bumi dengan magnitudo 3,4 sampai 4,2 beberapa kali terjadi antara pukul 08.39 sampai 09.53 WIB di wilayah Kota Jayapura.
Menurut BMKG, pada pukul 08.39 WIB terjadi gempa dengan magnitudo 4,2 yang pusatnya berada di darat sekira 15 km timur laut Kota Jayapura pada kedalaman 10 km. Getaran gempa itu dirasakan pada skala III MMI di Kota Jayapura.
Pada pukul 08.42 WIB terjadi gempa dengan magnitudo 3,6 yang pusatnya berada di laut sekira 26 km timur laut Kota Jayapura pada kedalaman 6 km. Getaran gempa itu dirasakan pada skala II-III MMI di Kota Jayapura.
Pada pukul 09.39 WIB terjadi gempa dengan magnitudo 3,4 yang pusatnya berada di darat sekira 8 km timur laut Kota Jayapura pada kedalaman 5 km. Getaran gempa itu dirasakan pada skala II MMI di Kota Jayapura.
Pada pukul 09.53 WIB terjadi gempa dengan magnitudo 3,7 yang pusatnya berada di laut sekira 20 km timur laut Kota Jayapura pada kedalaman 10 km. Getaran gempa itu dirasakan pada skala II-III MMI di Kota Jayapura.
Getaran pada skala II MMI dirasakan oleh beberapa orang dan menyebabkan benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Pada skala III MMI, getaran dirasakan nyata di dalam rumah, terasa seakan-akan ada truk berlalu.
Sedangkan getaran pada skala IV MMI, pada siang hari dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah dan beberapa orang di luar rumah serta dapat menyebabkan gerabah pecah, jendela/pintu berderik, dan dinding berbunyi.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023
Wiliam Manderi di Jayapura, Rabu, dia mengatakan bahwa saat merasakan getaran gempa bumi warga yang tinggal di dekat laut sebagian panik dan mengungsi, antara lain di halaman Kantor Dinas Pendidikan serta Badan Pertanahan.
"Warga yang ada di daerah Dok IX Kota Jayapura, Papua, rata-rata rumahnya di atas laut sehingga wajar merasakan gempa yang sangat kuat," katanya.
"Ada juga pasien di RSUD Jayapura yang panik sehingga berhamburan keluar. Namun, kini kami juga mengimbau agar tidak perlu panik dan bisa kembali ke dalam ruangan," ia menambahkan.
Dia meminta warga agar waspada, tetapi panik saat terjadi gempa bumi. Dia juga mengingatkan warga untuk memastikan listrik dan kompor sudah dimatikan saat meninggalkan rumah.
"Pastikan aliran listrik telah dimatikan, kemudian kompor juga, karena dengan adanya situasi tersebut sangat memungkinkan akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa bumi dengan magnitudo 5,2 melanda wilayah pantai utara Jayapura pada Selasa (3/1) pukul 19.55 WIB.
Gempa yang pusatnya berada di laut sekira 16 km arah utara Raveni Rara, Jayapura, pada kedalaman 10 km tersebut dirasakan pada skala intensitas III-IV MMI di Kabupaten dan Kota Jayapura.
Pada Rabu, gempa bumi dengan magnitudo 3,4 sampai 4,2 beberapa kali terjadi antara pukul 08.39 sampai 09.53 WIB di wilayah Kota Jayapura.
Menurut BMKG, pada pukul 08.39 WIB terjadi gempa dengan magnitudo 4,2 yang pusatnya berada di darat sekira 15 km timur laut Kota Jayapura pada kedalaman 10 km. Getaran gempa itu dirasakan pada skala III MMI di Kota Jayapura.
Pada pukul 08.42 WIB terjadi gempa dengan magnitudo 3,6 yang pusatnya berada di laut sekira 26 km timur laut Kota Jayapura pada kedalaman 6 km. Getaran gempa itu dirasakan pada skala II-III MMI di Kota Jayapura.
Pada pukul 09.39 WIB terjadi gempa dengan magnitudo 3,4 yang pusatnya berada di darat sekira 8 km timur laut Kota Jayapura pada kedalaman 5 km. Getaran gempa itu dirasakan pada skala II MMI di Kota Jayapura.
Pada pukul 09.53 WIB terjadi gempa dengan magnitudo 3,7 yang pusatnya berada di laut sekira 20 km timur laut Kota Jayapura pada kedalaman 10 km. Getaran gempa itu dirasakan pada skala II-III MMI di Kota Jayapura.
Getaran pada skala II MMI dirasakan oleh beberapa orang dan menyebabkan benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Pada skala III MMI, getaran dirasakan nyata di dalam rumah, terasa seakan-akan ada truk berlalu.
Sedangkan getaran pada skala IV MMI, pada siang hari dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah dan beberapa orang di luar rumah serta dapat menyebabkan gerabah pecah, jendela/pintu berderik, dan dinding berbunyi.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023