Sorong, (Antara) - Gedung Gereja Alfa Omega Waisai, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, yang dibangun berbentuk penyu belimbing dimaksudkan mendukung peningkatan pariwisata daerah itu.

Ketua Badan Pekerja Am Sinode Gereja Kristen Injili (GKI) di Tanah Papua Alberth Yoku Waisai, Senin (13/3) mengatakan, Gedung Gereja GKI Alfa Omega Waisai adalah gereja terbesar dan terunik di Papua.

Dia mengatakan, Gereja seluas 1.131 meter persegi tersebut didesain berbentuk penyu belimbing, salah satu satwa endemik Papua, yang hampir punah guna mendorong kemajuan pariwisata Raja Ampat.

"Bentuk bangunan Gereja unik dan sudah pasti menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik maupun wisatawan asing yang berkunjung ke Kabupaten Raja Ampat," ujarnya.

Karena itu, kata dia, pengurus Gereja GKI Alfa Omega Waisai Kabupaten Raja Ampat dapat menjaga kebersihan dan keindahan bangunan tersebut, serta pintu pagar terus dibuka agar wisatawan dapat berkunjung melihat keunikan bangunan Gereja itu.

Ia mengatakan, tidak hanya mendukung pariwisata Raja Ampat, Gedung Gereja GKI Alfa Omega Waisai dibangun bentuk penyu belimbing dengan tujuan mengingatkan masyarakat, khususnya kaum Kristiani setempat untuk menjaga dan melestarikan satwa endemik yang hampir punah itu.

Menurutnya, penyu belimbing adalah salah satu hewan endemik yang banyak terdapat di perairan Raja Ampat. Namun, populasinya semakin berkurang dan hampir punah sehingga gedung ini akan mengingatkan masyarakat setempat terlebih khusus umat Kristiani seiring waktu berjalan untuk menjaga agar satwa endemik itu tidak punah.

Gedung gereja tersebut pada 11-17 Maret 2017 digunakan sebagai pusat penyelenggaraan sidang sinode GKI di tanah Papua ke 17 dengan mengundang delapan negara asing mitra kerja GKI yakni utusan Gereja Filipina, Papua Nugini, Australia, Afrika, Kepulauan Fiji, Jerman, Jepang, dan Swiss.

"Hal tersebut untuk mempromosikan keindahan Kepulauan Raja Ampat yang merupakan destinasi wisata dunia guna meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan," ungkapnya.(*)




Pewarta: Ernes B Kakisina

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2017