LManokwari, (Antaranews Papua Barat)-Hotel, rumah makan serta gedung-gedung besar di wilayah provinsi Papua Barat saat ini masih minim bahkan hampir tidak ada yang memasang jalur evakuasi bencana.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua Barat, Derek Ampnir di Manokwari, Kamis, mengatakan, Papua Barat merupakan salah satu daerah rawan bencana gempa bumi dan tsunami.

Menurutnya, masyarakat dan pelaku usaha harus di Papua Barat harus belajar dari daerah lain yang tertimpa bencana. Mitigasi bencana penting untuk menekan resiko, terutama korban jiwa.

"Gempa itu tidak memakan korban, yang banyak memakan korban biasanya bangunan dan tsunami. Seperti di Palu dan Donggala belum lama ini seribu lebih saudara-saudara kita meninggal," kata dia.

Ampnir menyebutkan, BPBD akan melakukan evaluasi total terhadap hotel rumah makan, pasar dan gedung-gedung besar di Papua Barat. Para pemilik usaha serta instansi terkait akan dikumpulkan untuk saling memberi masukan.

Pemilik hotel, pengelola pasar, rumah makan, dan gedung-gedung besar, kata dia, wajib memasang rambu-rambu sebagai jalur evakuasi. Hal ini untuk memudahkan pengunjung menyelamatkan diri saat bencana terjadi.

"Selama ini setiap kali ada kegiatan kebencanaan, kami sudah berusaha mengudang pemilik hotel, rumah makan dan lain, tapi mereka tidak datang dan seakan malas tau. Ini tidak bagus sikap ini harus dianulir," katanya lagi.

Pemahaman kebencanaan bagi seluruh pemilih hotel dan fasilitas publik sangat penting, mengingat usaha mereka melibatkan orang lain dalam skala besar baik sebagai karyawan maupun tamu.

"Maka dari itu, para pemilik hotel harus peduli. Jangan malas tahu terhadap keselamatan orang lain di lingkungan kerja atau usaha anda," sebut Ampnir lagi.(*)
 

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018