Perumahan warga di tiga distrik di Kabupaten Teluk Wondama yaitu Raisiei, Wondiboi dan Wasior dilaporkan terendam banjir luapan dari beberapa sungai menyusul hujan lebat yang melanda wilayah itu sejak Ahad (29/5) malam hingga Senin dini hari.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Teluk Wondama Aser Waroi yang dihubungi dari Manokwari, Senin, mengatakan meski tidak ada korban jiwa, namun luapan air disertai lumpur dari beberapa sungai merendam ratusan rumah.
Banjir juga sempat memutus akses jalan utama di tiga distrik itu karena dipenuhi batang kayu, batu dan material lainnya.
"Banjir ini murni karena curah hujan yang tinggi, kemudian rata-rata sungai sudah penuh material sehingga tidak bisa menampung debit air yang turun,“ ujar Waroi.
Dia mengatakan tim dari BPBD Teluk Wondama sedang melakukan pendataan kerusakan yang terjadi, termasuk kawasan dan aset masyarakat yang terdampak banjir.
Dari data sementara yang dihimpun, untuk wilayah Distrik Rasiei, satu unit motor dilaporkan hilang terseret banjir akibat meluapnya Sungai Ati. Banjir juga merendam sejumlah rumah di kawasan perumahan Pemda 3 di Isei.
Di Distrik Wondiboi, banjir mengakibatkan salah satu jembatan penghubung pada ruas jalan raya Wasior - Rasiei di Kampung Wondiboi mengalami kerusakan. Sejumlah rumah warga di kompleks itu juga ikut terendam.
“Jembatan di dekat gedung PKK (Kampung Wondiboi) bagian bawahnya patah akibat hujan lebat semalam. Jembatan masih bisa dilalui tetapi hanya satu sisi saja," kata Waroi.
Di Kampung Kaibi, rumah warga dan akses jalan dari Kaibi menuju Ramiki tertimbun lumpur dan batang pohon berukuran besar setelah sungai di kawasan itu meluap.
Sementara di Distrik Wasior, sedikitnya empat sungai besar di wilayah itu yakni Sungai Manggurai, Anggris, Sanduai dan Rado meluap hingga menimbulkan kerusakan di beberapa tempat.
"Material dari sungai sudah rata sampai di jembatan. Kami berharap semoga tidak turun hujan lagi malam nanti," ucap Waroi.
Tim gabungan terdiri atas personel TNI-Polri, PNS dan masyarakat pada Senin pagi dikerahkan untuk melakukan pembersihan material bawaan banjir yang menutupi badan jalan termasuk di kawasan pemukiman penduduk.
Sejumlah alat berat juga dikerahkan ke lokasi bencana untuk melakukan pengerukan aliran sungai yang sudah dipenuhi material bebatuan, lumpur, pasir dan batang kayu.
“Tadi pagi mulai jam 05.00 WIT, tim gabungan lakukan pembersihan. Eskavator sudah bisa kerja (mengeruk) hanya saja kami terkendala BBM," kata Plt. Asisten I Pemkab Wondama itu.
Ketua Komisi C DPRD Teluk Wondama Remran Sinadia meminta Pemkab Teluk Wondama segera melakukan penataan alur sungai untuk mencegah terjadinya banjir susulan.
"Yang perlu dilakukan yaitu normalisasi sungai-sungai, paling tidak dilakukan pengerukan supaya sungai tidak meluap. Hampir semua sungai di Wasior dan sekitarnya sudah penuh material sehingga perlu segera ada penanganan. Kalau tidak, bisa berbahaya karena sewaktu-waktu bisa meluap," kata Remran.*
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Teluk Wondama Aser Waroi yang dihubungi dari Manokwari, Senin, mengatakan meski tidak ada korban jiwa, namun luapan air disertai lumpur dari beberapa sungai merendam ratusan rumah.
Banjir juga sempat memutus akses jalan utama di tiga distrik itu karena dipenuhi batang kayu, batu dan material lainnya.
"Banjir ini murni karena curah hujan yang tinggi, kemudian rata-rata sungai sudah penuh material sehingga tidak bisa menampung debit air yang turun,“ ujar Waroi.
Dia mengatakan tim dari BPBD Teluk Wondama sedang melakukan pendataan kerusakan yang terjadi, termasuk kawasan dan aset masyarakat yang terdampak banjir.
Dari data sementara yang dihimpun, untuk wilayah Distrik Rasiei, satu unit motor dilaporkan hilang terseret banjir akibat meluapnya Sungai Ati. Banjir juga merendam sejumlah rumah di kawasan perumahan Pemda 3 di Isei.
Di Distrik Wondiboi, banjir mengakibatkan salah satu jembatan penghubung pada ruas jalan raya Wasior - Rasiei di Kampung Wondiboi mengalami kerusakan. Sejumlah rumah warga di kompleks itu juga ikut terendam.
“Jembatan di dekat gedung PKK (Kampung Wondiboi) bagian bawahnya patah akibat hujan lebat semalam. Jembatan masih bisa dilalui tetapi hanya satu sisi saja," kata Waroi.
Di Kampung Kaibi, rumah warga dan akses jalan dari Kaibi menuju Ramiki tertimbun lumpur dan batang pohon berukuran besar setelah sungai di kawasan itu meluap.
Sementara di Distrik Wasior, sedikitnya empat sungai besar di wilayah itu yakni Sungai Manggurai, Anggris, Sanduai dan Rado meluap hingga menimbulkan kerusakan di beberapa tempat.
"Material dari sungai sudah rata sampai di jembatan. Kami berharap semoga tidak turun hujan lagi malam nanti," ucap Waroi.
Tim gabungan terdiri atas personel TNI-Polri, PNS dan masyarakat pada Senin pagi dikerahkan untuk melakukan pembersihan material bawaan banjir yang menutupi badan jalan termasuk di kawasan pemukiman penduduk.
Sejumlah alat berat juga dikerahkan ke lokasi bencana untuk melakukan pengerukan aliran sungai yang sudah dipenuhi material bebatuan, lumpur, pasir dan batang kayu.
“Tadi pagi mulai jam 05.00 WIT, tim gabungan lakukan pembersihan. Eskavator sudah bisa kerja (mengeruk) hanya saja kami terkendala BBM," kata Plt. Asisten I Pemkab Wondama itu.
Ketua Komisi C DPRD Teluk Wondama Remran Sinadia meminta Pemkab Teluk Wondama segera melakukan penataan alur sungai untuk mencegah terjadinya banjir susulan.
"Yang perlu dilakukan yaitu normalisasi sungai-sungai, paling tidak dilakukan pengerukan supaya sungai tidak meluap. Hampir semua sungai di Wasior dan sekitarnya sudah penuh material sehingga perlu segera ada penanganan. Kalau tidak, bisa berbahaya karena sewaktu-waktu bisa meluap," kata Remran.*
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022