Manokwari, (Antaranews Papua Barat)-Kepolisian Daerah Papua Barat mengutus sebanyak 355 personilnya untuk membantu pengamanan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak di Provinsi Papua Barat.
Kapolda Papua Barat, Brigjen Pol Rudolf Albert Rodja di Manokwari, Kamis, mengatakan, bantuan personil yang dilakukan Polda Papua Barat bertujuan untuk mendukung pelaksanaan Pilkada di daerah tersebut agar berjalan lancar.
"Kapolda Papua mintanya 600, tapi kami harus membagi personil untuk pengamanan di Kabupaten Maybrat sehingga cuma 355 yang kami berikan. Kami tidak berani ambil resiko untuk Maybrat,"kata Kapolda.
Menurutnya, personil yang diperbantukan tersebut berasal dari Satuan Brimob, Propam, Shabara, Bidang Humas, Lantas Polda dan seluruh Polres di Papua Barat. Personil diberangkatkan secara bertahap sejak hari ini, Kamis (21/6) hingga Senin pekan depan.
"Pagi ini sudah ada sekitar 50 orang yang berangkat, sebagian berangkat langsung dari Polres masing-masing. Kita berusaha maksimal agar Provinsi Papua aman," kata Rudolf lagi.
Kapolda berpesan, seluruh personil yang diberangkatkan jaga keselamatan diri secara baik, jaga kesehatan dan bekerja sesuai tupoksi yang diberikan.
"Untuk netralitas tentu, kita anggota Polri wajib netral. Tugas kita melakukan pengamanan agar Pilkada berjalan aman, lancar dan tanpa konflik," sebut Kapolda.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Barat, AKBP Hary Supriyono menambahkan, personil Bantuan Kendali Operasi (BKO) ini akan ditempatkan di sejumlah daerah di Papua.
"Mereka akan disebar di beberapa kabupaten yang kiranya membutuhkan tambahan personil. Kami terus berkoordinasi agar BKO dari Papua Barat bekerja optimal," ujarnya.
Rawan konflik
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan Papua dan Kalimantan Barat merupakan daerah rawan konflik Pilkada 2018. Polri akan memperkuat pengamanan agar perhelatan politik di daerah tersebut berjalan lancar.
Dalam merancang sistem pengamanan saat Pilkada 2018, Polri bekerjasama dengan TNI. Ia menginginkan Pilkada serentak tahun 2018 seluruhnya berjalan aman.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018
Kapolda Papua Barat, Brigjen Pol Rudolf Albert Rodja di Manokwari, Kamis, mengatakan, bantuan personil yang dilakukan Polda Papua Barat bertujuan untuk mendukung pelaksanaan Pilkada di daerah tersebut agar berjalan lancar.
"Kapolda Papua mintanya 600, tapi kami harus membagi personil untuk pengamanan di Kabupaten Maybrat sehingga cuma 355 yang kami berikan. Kami tidak berani ambil resiko untuk Maybrat,"kata Kapolda.
Menurutnya, personil yang diperbantukan tersebut berasal dari Satuan Brimob, Propam, Shabara, Bidang Humas, Lantas Polda dan seluruh Polres di Papua Barat. Personil diberangkatkan secara bertahap sejak hari ini, Kamis (21/6) hingga Senin pekan depan.
"Pagi ini sudah ada sekitar 50 orang yang berangkat, sebagian berangkat langsung dari Polres masing-masing. Kita berusaha maksimal agar Provinsi Papua aman," kata Rudolf lagi.
Kapolda berpesan, seluruh personil yang diberangkatkan jaga keselamatan diri secara baik, jaga kesehatan dan bekerja sesuai tupoksi yang diberikan.
"Untuk netralitas tentu, kita anggota Polri wajib netral. Tugas kita melakukan pengamanan agar Pilkada berjalan aman, lancar dan tanpa konflik," sebut Kapolda.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Barat, AKBP Hary Supriyono menambahkan, personil Bantuan Kendali Operasi (BKO) ini akan ditempatkan di sejumlah daerah di Papua.
"Mereka akan disebar di beberapa kabupaten yang kiranya membutuhkan tambahan personil. Kami terus berkoordinasi agar BKO dari Papua Barat bekerja optimal," ujarnya.
Rawan konflik
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan Papua dan Kalimantan Barat merupakan daerah rawan konflik Pilkada 2018. Polri akan memperkuat pengamanan agar perhelatan politik di daerah tersebut berjalan lancar.
Dalam merancang sistem pengamanan saat Pilkada 2018, Polri bekerjasama dengan TNI. Ia menginginkan Pilkada serentak tahun 2018 seluruhnya berjalan aman.(*)
Editor : Key Tokan A
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018