Kontribusi WIKA dalam Pembangunan Indonesia melalui Asta Cita

Kontribusi WIKA dalam Pembangunan Indonesia melalui Asta Cita

Terminal LPG Refrigrated Jawa Timur / LPG Tuban garapan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA)

Jakarta (ANTARA) - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mendukung pembangunan infrastruktur melalui berbagai program strategis yang sejalan dengan visi Asta Cita dari Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto. Asta Cita sendiri merupakan 8 misi yang diusung Presiden Prabowo untuk mewujudkan visi, yaitu Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045.

Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), WIKA berupaya menciptakan infrastruktur tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan generasi mendatang. Berikut ini merupakan proyek-proyek WIKA yang mencakup pengembangan infrastruktur strategis dalam kontribusinya terhadap kemandirian pengelolaan sumber daya, pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial. Proyek-proyek ini diyakini dapat memperkuat posisi WIKA dalam industri konstruksi yang berorientasi pada keberlanjutan, melalui dukungannya terhadap misi-misi Asta Cita.

1. Terminal LPG Refrigrated Jawa Timur / LPG Tuban
Terminal LPG Refrigrated Jawa Timur / LPG Tuban adalah salah satu terminal energi terbesar di Indonesia dengan kapasitas mencapai 93.000 MT. Terminal ini mampu melayani dan memenuhi 35% kebutuhan LPG nasional, mencakup wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, sebagian Kalimantan, dan Sulawesi. Proyek ini berperan penting dalam meningkatkan ketahanan energi, memperlancar distribusi LPG, serta mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitarnya.

2. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Palu-3
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Palu-3, yang terletak di Desa Lero Tatari, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, memiliki kapasitas 2x50 MW. Manfaat utama dari PLTU ini adalah untuk meningkatkan keandalan sistem kelistrikan di Sulawesi Tengah, terutama di Kota Palu. Dengan pengoperasian yang direncanakan pada pertengahan hingga akhir tahun 2024, PLTU ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada sumber energi lain dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

3. Pembangunan Industri Smelter Nikel
Pembangunan Industri Smelter Nikel di Kolaka, Sulawesi Tenggara, berlokasi di Kabupaten Kolaka dan Kabupaten Kolaka Utara. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah dari sumber daya mineral nikel Indonesia, mendukung hilirisasi industri, dan memenuhi kebutuhan bahan baku baterai global. Dengan kapasitas produksi yang signifikan, smelter ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja lokal dan memperkuat perekonomian daerah serta nasional.

4. SPAM Regional Jatiluhur I
Proyek SPAM Regional Jatiluhur I berlokasi di Jatiluhur, Jawa Barat, dan dirancang untuk menyediakan pasokan air bersih sebesar 4.750 liter per detik. Proyek ini akan melayani wilayah DKI Jakarta, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, dan Kabupaten Karawang. Manfaat utama dari proyek ini termasuk peningkatan akses air bersih bagi sekitar 2 juta orang, pengurangan ketergantungan terhadap air tanah, serta kontribusi dalam mengatasi penurunan permukaan tanah di Jakarta.

5. Pembangunan Jaringan Interkoneksi IPA Sepaku Semoi ke IPA Sepaku
Pembangunan Jaringan Interkoneksi IPA Sepaku Semoi ke IPA Sepaku terletak di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Proyek ini bertujuan untuk menyediakan pasokan air bersih yang handal bagi Ibu Kota Nusantara (IKN). Dengan kapasitas 300 liter per detik, jaringan ini akan mendukung kebutuhan air minum penduduk IKN dan menciptakan infrastruktur yang berkelanjutan untuk pengembangan wilayah, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat.

6. Proyek Kariangau - Sp. Tempadung IKN Toll Road Seksi 3B
Proyek Kariangau - Sp. Tempadung IKN Toll Road Seksi 3B ini merupakan bagian dari Jalan Tol Balikpapan-IKN. Proyek ini bertujuan meningkatkan konektivitas menuju Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN. WIKA sebagai kontraktor utama dengan mengimplementasikan teknologi BIM Level 5D untuk perencanaan dan manajemen proyek, serta menggunakan Augmented Reality (AR) untuk visualisasi yang lebih akurat dan meminimalkan risiko kesalahan selama proses konstruksi.

Melalui semua upaya ini, WIKA membuktikan bahwa keberhasilan pembangunan infrastruktur tidak hanya diukur dari aspek fisik, tetapi juga dari dampak sosial dan ekonomi yang dihasilkan. Dengan langkah-langkah strategis ini, WIKA siap menjadi mitra terpercaya dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, menciptakan masa depan yang lebih baik bagi seluruh rakyat Indonesia
Pewarta : PR Wire
Editor: PR Wire
COPYRIGHT © ANTARA 2024