Contohnya, (Polda Metro Jaya) menggeser polwan untuk trauma healing (pemulihan trauma) di NTB, tetapi prinsipnya, kita di Polda Metro Jaya sudah menyiapkan pasukan
Jakarta (ANTARA News) - Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Idham Azis menyatakan siap mengerahkan pasukan untuk membantu proses penyelamatan, serta pemulihan korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

"Untuk pergeseran pasukan, kami prinsipnya Polda Metro Jaya siap. Namun semuanya itu dikoordinir oleh Asops (Asisten Operasi) Kapolri dan apabila Asops Kapolri dalam hal ini Mabes Polri membutuhkan kekuatan dari Polda Metro Jaya prinsip kami siap," kata Irjen Pol Idham saat upacara penyerahan bantuan dari Polda Metro Jaya, Kodam Jaya dan TNI AU Lanud Halim Perdanakusuma di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu.

Ia menjelaskan seluruh jajarannya siap untuk membantu korban yang saat ini tengah mengungsi misalnya dalam urusan pemulihan trauma.

"Contohnya, (Polda Metro Jaya) menggeser polwan untuk trauma healing (pemulihan trauma) di NTB, tetapi prinsipnya, kita di Polda Metro Jaya sudah menyiapkan pasukan," terang Idham.

Sebelumnya, Irjen Pol Idham memimpin upacara pengiriman bantuan untuk korban gempa Lombok di?Lapangan Ditkrimsus PMJ Polda Metro Jaya, Jakarta, pada pukul 07.00 WIB. Acara turut dihadiri perwakilan Kodam Jaya dan TNI AU Lanud Halim Perdanakusuma.

Dalam pengiriman bantuan itu, sebanyak 1.000 paket makanan, minuman, selimut, obat-obatan, serta 4.000 pakaian untuk anak-anak dan dewasa diangkut sembilan truk, untuk diterbangkan ke Lombok, Nusa Tenggara Barat. Makanan khusus bayi, Idham menambahkan, juga disertakan dalam paket bantuan tersebut.

"Mungkin tadi teman-teman sudah dengar, hari ini kami dari jajaran Kodam Jaya, ?Lanud Halim Perdanakusuma serta Polda Metro Jaya akan mengirimkan bantuan kemanusiaan bagi saudara-saudara kita yang tengah dilanda bencana gempa bumi pada Minggu lalu (29/7 dan 5/8). Kerja sama ini adalah bentuk sinergitas antara TNI-Polri, khususnya di jajaran garnisun Jakarta Raya," terang Irjen Pol Idham.

Gempa utama berkekuatan 7 SR mengguncang Lombok, Sumbawa di Nusa Tenggara Barat, dan Pulau Bali pada 5 Agustus, setelah sebelumnya rangkaian gempa telah mengguncang kawasan tersebut sejak 29 Juli.

Akibat gempa, ratusan bangunan dilaporkan rusak, khususnya di Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Lombok Timur, serta Kabupaten Sumbawa Barat.

Gempa tidak hanya merusak rumah dan gedung, tetapi juga menyebabkan longsor di area pendakian Gunung Rinjani, hingga membuat sejumlah pendaki sempat terjebak di ketinggian.

Akibat gempa, ratusan turis juga sempat terjebak di kawasan wisata tiga gili, diantaranya Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno.

Akan tetapi, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Selasa mengumumkan, sekitar 7.000 turis asing sudh dievakuasi dari tiga pulau tersebut, khususnya pasca gempa utama 7,0 SR mengguncang NTB tersebut.

Jumlah korban, menurut keterangan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, diperkirakan telah mencapai 105 jiwa, dan 236 luka-luka.



 

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: M. Arifin Siga
Copyright © ANTARA 2018