Dokter di rumah sakit Cianjur, menyarankan agar dibawa ke Bandung untuk berobat. Karena tidak punya uang, kami memilih membawanya pulang dan di rawat di rumah. Ketika benjolan pecah kembali saya bawa ke RSUD,
Cianjur (ANTARA News) - Orang tua Widya, balita yang mengalami penyakit aneh dibagian punggung sejak lahir, warga Kampung Cisentul, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Cianjur, Jawa Barat, Jumat, berharap uluran tangan dari semua pihak agar anaknya dapat berobat ke RS Hasan Sadikin Bandung.

Benjolan yang awalnya kecil di bagian punggung Widya Sifa Lestari (5 bulan) terus membesar hingga akhirnya pecah dan menyisakan lubang yang cukup besar. 

Anak kedua dari pasangan Miftah (58) dan Siti Mariam (24) sempat mendapatkan perawatan di bidan setempat hingga akhirnya dirujuk ke RSUD Cianjur untuk pengobatan lebih lanjut.

"Dokter di rumah sakit Cianjur, menyarankan agar dibawa ke Bandung untuk berobat. Karena tidak punya uang, kami memilih membawanya pulang dan di rawat di rumah. Ketika benjolan pecah kembali saya bawa ke RSUD," kata Miftah di Cianjur.

Baca juga: BPJS Kesehatan layani semua penduduk Indonesia

Tim medis yang menangani anaknya kembali menyarankan agar Widya di rujuk ke RSHS Bandung karena penyakit yang dideritanya harus ditangani dokter spesialis.

Karena tidak memiliki biaya untuk membawa anaknya ke Bandung, orang tua Widya hanya bisa pasrah dan berharap mendapat bantuan dari dermawan atau pemerintah daerah karena selama ini tidak memiliki kartu jaminan kesehatan.

"Jangankan untuk ke Bandung, untuk ke rumah sakit di Cianjur, kami mengandalkan bantuan dari tetangga dan bantuan desa. Saya hanya buruh kasar yang tidak dapat uang setiap hari," katanya.

Dia berharap dapat memberikan upaya terbaik untuk kesembuhan anaknya yang juga mengalami pembesaran di bagian kepala. Meskipun saat ini, hanya doa dan harapan yang bisa membantu biaya pengobatan.

"Harapan kami masih besar demi kesembuhan Widya, meskipun kami belum tahu dari mana biaya yang akan didapatkan. Saat ini hanya berdoa semoga ada keajaiban," katanya.


 

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2018