Gorontalo (ANTARA News) - Menteri Kesehatan(Menkes) Nila Moeloek mendorong daerah lain untuk mencontohi inovasi-inovasi bidang kesehatan yang telah dilakukan pemerintah provinsi (Pemprov) Gorontalo untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat.

"Banyak sekali kita mendapatkan inovasi-inovasi dari Pemprov Gorontalo. Banyak yang bisa dicontohi, yang bisa direplikasi. Tentunya kita harus sosialisasi lebih dulu," katanya seusai menghadiri prosesi wisuda imunisasi dasar lengkap bayi dua tahun di Kabupaten Gorontalo, Selasa.

Menkes yang melakukan kunjungan kerja sejak Senin (16/7) mendatangi SMKN 1 Limboto Kabupaten Gorontalo yang memiliki program edukasi kesehatan untuk siswa di sekolah.

Berbagai macam edukasi mulai dari perilaku hidup bersih, informasi pemenuhan gizi, dan pengetahuan tentang kekerdilan atau stunting yang dimulai dari remaja putri anemia diberikan di SMK tersebut.

Begitu pula, edukasi mengenai kesehatan reproduksi yang diinformasikan dengan alat peraga susunan organ manusia.

Edukasi tersebut diberikan saat masa pengenalan lingkungan sekolah, di kelas maupun di acara perkemahan.

Menkes juga berkesempatan mewisuda 50 bayi di bawah dua tahun yang telah melaksanakan imunisasi dasar lengkap.

Pemkab Gorontalo menerbitkan kebijakan pemberian sertifikat bagi bayi yang telah diimunisasi dasar lengkap. Dalam pemberian sertifikat tersebut juga dilakukan prosesi wisuda seperti seorang sarjana lengkap dengan toga.

Baca juga: Menkes akan datangkan lima dokter ke Gorontalo

Selain itu, Menkes juga mengunjungi Pos Gizi di desa Haya-Haya kecamatan Limboto Barat, kabupaten Gorontalo yang berfungsi untuk mengatasi masalah kekerdilan di desa tersebut.

Pos gizi yang didirikan secara swadaya oleh masyarakat sejak 2013 itu menyosialisasikan apa itu stunting, hingga berupaya menurunkan angka kekerdilan dengan pembinaan para ibu dalam memberikan asupan gizi pada anak melalui edukasi gizi serta teknik pengolahan bahan makanan.

Namun, Menkes memaklumi bahwa kondisi di lapangan di setiap wilayah berbeda antara satu daerah dan daerah lain sehingga tidak bisa serta merta mereplikasi suatu kebijakan.

"Kita harus sosialisasikan contoh-contoh yang baik ini, tetapi tergantung dari situasi kondisi masing-masing provinsi," kata Menkes.

Baca juga: Menkes: pencegahan kekerdilan dari sekolah
 

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018