Timika, Papua (ANTARA News) - Kepolisian Resor Mimika, Papua, mengingatkan para kandidat bupati-wakil bupati Mimika yang maju bertarung dalam Pilkada Serentak 2018 jangan memprovokasi massa yang dapat mengganggu stabilitas keamanan daerah.

"Kalau ada persoalan tolong disampaikan melalui mekanisme yang ada, bukan memprovokasi massa. Lalu kepada masyarakat, jangan terprovokasi dan jadilah pemilih yang cerdas," kata Kepala Polres Mimika, AKBP Victor Dean Mackbon, di Timika, Minggu.

Polres Mimika mengerahkan sedikitnya 150 personel untuk mengamankan pendaftaran bakal pasangan calon bupati-wakil bupati Mimika di Kantor KPU setempat pada 8-10 Januari lalu.

Mengingat proses verifikasi berkas administrasi para kandidat masih berlangsung maka pengamanan di Kantor KPU Mimika akan terus berlanjut hingga tahapan-tahapan berikutnya.

Victor mengatakan untuk menjaga suasana Pilkada di Mimika tetap kondusif dan damai, maka para kandidat bersama Tim Suksesnya harus mematuhi semua aturan sesuai Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU).

Jika ada pihak-pihak yang merasa dirugikan maka diharapkan dapat menempuh mekanisme yang diatur dalam UU Pilkada maupun PKPU, bukan malah mengerahkan massa pendukung sehingga membuat situasi kamtibmas di Mimika menjadi kurang kondusif.

"Kita semua berharap Pilkada di Mimika berjalan damai dimana semua orang patuh terhdap hukum dan membantu memelihara situasi kamtibmas agar tetap aman," ujar Victor.

Ia juga juga berharap penyelenggara Pilkada baik KPU maupun Panwaslu hingga perangkat di bawahnya agar bekerja sesuai ketentuan hukum dan peraturan yang ada.

Terkait penyelenggaraan Pilkada Serentak di Mimika tahun 2018 ini, Polres setempat menerima dana hibah untuk pengamanan Pilkada sebesar Rp13 miliar.

Hanya saja hingga kini anggaran tersebut belum juga dicairkan Pemkab Mimika.

Saat ini sebanyak tujuh bakal pasangan calon bupati-wakil bupati Mimika masih mengikuti pemeriksaan kesehatan di Jayapura.

Pemeriksaan kesehatan para kandidat terpaksa dilakukan di Jayapura mengingat rumah sakit yang ada di Mimika yaitu RSUD, RS Mitra Masyarakat maupun rumah sakit lainnya dinilai belum memenuhi standar karena baru berstandar tipe C.

Adapun pemeriksaan kesehatan terhadap para kandidat bupati-wakil bupati, termasuk kandidat gubernur dan wakil gubernur harus dilakukan di rumah sakit yang berstandar minimal tipe B.

Hingga kini rumah sakit bertipe B di Papua baru terdapat di Jayapura.

Selain mengikuti pemeriksaan kesehatan, para kandidat bupati-wakil bupati Mimika juga diwajibkan mengikuti pemeriksaan bebas narkoba di Direktorat Reserse Narkoba Polda Papua dan mengikuti psikotest.

Adapun tujuh kandidat yang dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi untuk mengikuti tahapan selanjutnya dalam Pilkada Mimika yaitu enam pasangan dari jalur perseorangan dan satu pasangan diusung koalisi partai politik.

Keenam paslon dari jalur perseorangan yaitu Hans Magal-Abdul Muis, Mus Pigai-Allo Rafra, Robertus Waraopea-Albert Bolang, Petrus Yanwarin-Alpius Edowai, Philipus Wakerkwa-H Basri, dan Maria Florida Kotorok-Yustus Wai.

Sedangkan paslon yang diusung koalisi sembilan parpol yaitu petahana Eltinus Omaleng-Johanes Rettob.

Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018