Hari ini cuaca sangat bersahabat, sehingga pencarian korban dapat dilakukan dengan maksimal."
Banyuwangi, 5/3 (Antara) - Tim pencari dan penyelamat (search and rescue/SAR) gabungan menemukan empat dari lima korban hilang kapal Rafelia II di dalam bangkai kapal yang tenggelam di perairan Selat Bali itu.

"Satu per satu korban hilang sudah ditemukan oleh penyelam di dalam bangkai Kapal Rafelia yang tenggelam," kata Kepala Kantor Basarnas Denpasar Didi Hamzar yang ditunjuk sebagai SMC (SAR Mission Coordinator) Kapal Rafelia II di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu.

Ia menimpali, "Jumlah jenazah yang sudah ditemukan dan dievakuasi sebanyak empat orang."

Data di Pos Komando Badan SAR Nasional (Posko Basarnas) mencatat, jumlah korban kapal Ravelia II yang hilang sebanyak lima orang, yakni kapten kapal bernama Bambang S. Adi, Cief/mualim kapal Puji Purwono, sopir truk Agus Tia, kemudian ibu dan anak yakni Masruroh (28), dan M. Ramlan (18 bulan).

"Jenazah yang ditemukan oleh penyelam, yakni dua orang berjenis kelamin laki-laki dan satu perempuan, serta satu balita. Namun, untuk identifikasi diserahkan sepenuhnya kepada tim Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri," tuturnya.

Jenazah korban yang ditemukan pertama kali sekitar pukul 10.00 WIB yakni sopir truk bernama Agus Tia, kemudian tiga korban lain juga ditemukan di dalam bangkai kapal yang tenggelam, yakni Masruroh (ibu) dan Ramlan (anak), serta mualim kapal Puji Puwono.

Jenazah korban Masruroh ditemukan berpelukan dengan anaknya, M. Ramlan, menggunakan pelampung di dalam bangkai Kapal Rafelia II.

Sejumlah keluarga korban yang sudah berada di lokasi Pelabuhan Ketapang bisa mengenali jenazah tersebut dan membenarkan bahwa korban yang ditemukan adalah keluarganya.

"Kami terus melakukan pencarian satu korban lagi yang belum ditemukan dan mudah-mudahan tim SAR gabungan bisa menemukan korban secepatnya. Seluruh jenazah korban yang sudah dievakuasi dibawa ke RSUD Blambangan," kata Didi.

Ia mengatakan, Tim SAR gabungan menurunkan tiga tim penyelam untuk mencari korban di bangkai Kapal Ravelia II, sedangkan di jalur laut juga diturunkan sejumlah kapal dan perahu karet untuk menyisir perairan Selat Bali.

"Pencarian korban juga dilakukan dengan jalur udara yakni menerjunkan dua helikopter untuk memperluas jangkauan karena biasanya korban tenggelam akan mengapung di atas permukaan air laut," ujarnya.

Ia menjelaskan, masa darurat pencarian korban sesuai dengan standar operasional prosedur yakni tujuh hari pascaterjadinya insiden kecelakaan laut di perairan Selat Bali.

"Hari ini cuaca sangat bersahabat, sehingga pencarian korban dapat dilakukan dengan maksimal. Pencarian di laut akan dihentikan saat cuaca gelap, namun upaya pencarian dengan melakukan pemantauan dan koordinasi tetap dilakukan selama 24 jam," katanya.

Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Jember, AKBP Bastoni Purnama, mengatakan bahwa jumlah penumpang kapal yang berada di KMP Rafelia II sebanyak 81 orang, dan 76 orang diantaranya ditemukan dengan kondisi selamat, dan lima orang dinyatakan hilang.

"Jumlah penumpang terdiri dari 14 anak buah kapal (ABK), kadet sebanyak empat orang, penumpang sebanyak 60 orang, petugas kantin satu orang, office boy sebanyak satu orang, sehingga totalnya 81 orang penumpang," tuturnya.

Sebanyak lima dari 11 penumpang yang dirawat di tiga rumah sakit di Kabupaten Banyuwangi, yakni Rumah Sakit Islam, Rumah Sakit Yasmin, dan Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan sudah diperbolehkan pulang.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016