Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), curah hujan di provinsi ini sangat tinggi sehingga rawan banjir dan longsor,"
Palangka Raya (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kalimantan Tengah (Kalteng) meminta semua pihak mengantisipasi terjadinya banjir dan tanah longsor pada akhir 2014 dan awal 2015.

"Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), curah hujan di provinsi ini sangat tinggi sehingga rawan banjir dan longsor," kata Kepala BPBD Kalteng Muchtar di Palangka Raya, Kamis.

Ia mengatakan, sampai sekarang memang belum ada laporan tanah longsor atau angin puting beliung dan banjir dari kabupaten/kota, tapi warga tetap harus mewaspadainya.

Daerah yang rawan terjadi banjir maupun longsor di provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai" itu antara lain Kabupaten Murung Raya, Barito Utara, Barito Selatan, Barito Timur, dan Kotawaringin Timur.

Muchtar menyarankan seluruh kabupaten/kota segera berkoordinasi dengan berbagai pihak, gencar melaksanakan sosialisasi serta menyiapkan posko di wilayahnya masing-masing, sehingga apabila banjir dan longsor terjadi dapat langsung diatasi.

"Petugas BPBD Kalteng sudah dipersiapkan dan akan diterjunkan ke lapangan apabila ada banjir maupun longsor. Tapi kami terlebih dahulu menunggu permintaan kabupaten/kota," kata dia.

Selain banjir dan longsor, kata Kepala BPBD Kalteng, Kabupaten/kota juga perlu mewaspadai angin putting beliung yang dikhawatirkan terjadi di Kabupaten Barito Utara, Murung Raya dan Lamandau.

Ia mengatakan, informasinya ada beberapa daerah telah menyusun rencana kontijensi dan antisipasi kondisi siaga darurat, namun bupati/wali kota perlu membuat surat keputusan tentang penetapan status siaga darurat dan melaporkanya ke BNPB untuk mendapatkan bantuan.

"Kesiapan mengantisipasi bencana sangat diperlukan untuk meminimalkan korban jiwa maupun kerugian materil. Kalau pemerintah telah siap, tentunya bencana apa pun bisa teratasi dengan optimal," demikian Muchtar.

Pewarta: Jaya Wirawana
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014