Jakarta (ANTARA) - Petani bersyukur adanya Bendungan Bintang Bano yang diresmikan Presiden Joko Widodo yang memiliki luas genangan 256 hektare dan mampu mengairi sawah seluas 6.700 hektare, di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Jumat.

Menurut keterangan tertulis yang diterima dari Biro Pers Sekretariat Presiden di Jakarta, Para petani yang berada di wilayah sekitar bendungan bersyukur dengan pembangunan Bendungan Bintang Bano.

Salah satu petani di Desa Moteng, Ahyar Rosadi mengatakan saluran irigasi dari bendungan tersebut dapat dimanfaatkan untuk membuka lahan baru.

Baca juga: Presiden Jokowi resmikan Bendungan Bintang Bano

“Dengan adanya Bendungan Bintang Bano ini lahan yang dilalui saluran irigasi bisa kita manfaatkan lagi membuka lahan baru untuk para petani karena 'space' dari yang dulunya masuk tadah hujan, sekarang bisa kita manfaatkan untuk lahan pertanian,” ujar Ahyar.

Selain itu, Bendungan Bintang Bano ini mampu mereduksi banjir yang terjadi di Desa Moteng. Ahyar mengungkapkan dengan adanya bendungan tersebut, maka banjir di desanya sudah tidak pernah terjadi lagi dalam dua tahun terakhir.

“Pernah pada saat itu tahun 2018, lagi panen-panennya petani sudah menyambit padi tinggal ditumbuk, eh hujan besar dibawa sama arus. Akhirnya petani kecewa mengalami kerugian besar saat itu. Tetapi akhir-akhir ini alhamdulillah, dua tahun ini tidak pernah banjir di desa kami,” lanjutnya.

Baca juga: Presiden Jokowi akan resmikan Bendungan Bintang Bano di Sumbawa Barat

Petani lain di Desa Bangkot Monteh, Sangkot Rangkuti menuturkan bahwa manfaat Bendungan Bintang Bano ini sangat terasa dalam penyelesaian permasalahan banjir.

“Sebelum ada Bendungan Bintang Bano, desa kami dan ke bawah sampai ke Taliwang sana itu kedatangan banjir. Setelah adanya Bendungan Bintang Bano  sekarang tidak pernah banjir lagi,” ucap Sangkot.

Baca juga: Bupati Lombok Tengah: Kehadiran Presiden beri dampak luar biasa

Selain pembangunan infrastruktur bendungan, para petani berharap agar pemerintah dapat memperhatikan pula bantuan pertanian bagi para petani, seperti bantuan penyediaan alat, mesin pertanian, dan pupuk.

“Kami berharap Pak Presiden bisa memperhatikan lagi untuk bantuan-bantuan, seperti pupuk karena pupuk itu sekarang kami sangat sulit mencarinya. Apalagi setelah adanya bendungan ini, pertanian ini akan kita galakkan setahun tiga kali,” tambahnya.
 

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022