ada kenaikkan persentase beasiswa bagi mahasiswa yang kuliah di Program Studi terakreditasi A pada tahun 2021 dengan maksimal bantuan biaya kuliah sebesar Rp12 juta.
Kota Bogor (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nadiem Makarim menyampaikan target penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Merdeka tahun 2022 hingga 175 ribu orang mahasiswa.

Menurut Nadiem dalam jumpa pers di depan Gedung Auditorium Fakultas Ekonomi IPB University di Bogor, Jumat, penurunan jumlah penerima beasiswa KIP Kuliah Merdeka pada tahun 2022 lantaran ada kenaikkan persentase beasiswa bagi mahasiswa yang kuliah di Program Studi terakreditasi A pada tahun 2021 dengan maksimal bantuan biaya kuliah sebesar Rp12 juta.
 
"Karena saat kita meubah sistem itu, angka yang masuk ke Prodi A tiba-tiba anak-anak kurang mampu meningkat 15 persen," kata Nadiem.
 
Ia menjelaskan kenaikkan itu dipicu oleh kebebasan universitas untuk menerima calon mahasiswa pintar dari kalangan mampu maupun kurang mampu, karena ada bantuan beasiswa KIP Kuliah Merdeka yang telah mendapatkan dua penyesuaian, yakni biaya kuliah sesuai akreditasi prodi dan biaya hidup di daerah tempat kampusnya berada.
Baca juga: Nadiem Makarim serahkan KIP Kuliah Merdeka bagi 10 mahasiswa IPB
Baca juga: KIP Kuliah tingkatkan angka partisipasi kasar pendidikan tinggi

 
Sistem KIP Kuliah yang memukul rata besaran beasiswa mahasiswa sebesar Rp2,4 juta dan biaya hidup Rp700 ribu diubah menjadi KIP Kuliah Merdeka dengan dua hal penyesuaian tersebut.
 
Program KIP Kuliah Merdeka yang mulai diluncurkan pada tahun 2021, mahasiswa pada prodi berakreditasi A bisa mendapatkan beasiswa maksimal Rp12 juta, prodi akreditasi B diberi beasiswa maksimal Rp4 juta dan prodi akreditasi C maksimal Rp2,4 juta.
 
Jumlah target mahasiswa penerimanya mencapai 200 ribu orang mahasiswa dari seluruh daerah di Indonesia.
 
Mereka mendapat bantuan biaya hidup dibagi menjadi lima klaster yakni klaster satu yakni Rp800.000 per semester, daerah klaster dua Rp950.000 per semester, daerah klaster tiga Rp1.100.000 per semester, daerah klaster empat Rp1.250.000 per semester, dan daerah klaster lima Rp1.400.000 per semester disesuaikan dengan daerah tempat keberadaan kampusnya.
 
Dengan melihat jumlah mahasiswa penerima beasiswa program studi terakreditasi A pada tahun 2021, kata Nadiem, akan lebih banyak sumber daya manusia (SDA) Indonesia yang sukses dan dapat mendorong orang terdekat dan daerah asalnya lebih maju, sehingga perlu diteruskan.
 
Semakin banyak mereka sukses, semakin banyak mereka mendukung keluarga mereka, kampung mereka, desa mereka untuk juga naik level gitu," ujarnya.
Baca juga: Nadiem Makarim: IPB rangking pertama penerima dana langsung

Pewarta: Linna Susanti
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021