Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim mengatakan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Merdeka meningkatkan angka partisipasi kasar pendidikan tinggi.

"KIP Kuliah Merdeka membuka akses siswa berprestasi dari keluarga tidak mampu untuk melanjutkan studi ke berbagai program studi (prodi) unggulan perguruan tinggi terbaik di Indonesia. KIP Kuliah Merdeka adalah bentuk intervensi pemerintah dalam meningkatkan angka partisipasi pendidikan tinggi agar anak-anak dari keluarga tidak mampu bisa kuliah," ujar Nadiem di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Nadiem Makarim sebut KIP Kuliah Merdeka berlanjut 2022

Ke depan, kata Menteri Nadiem, pemerintah akan semakin memperhatikan anak-anak berprestasi dari keluarga tidak mampu agar dapat meningkatkan kesejahteraannya dan keluarganya melalui pendidikan tinggi berkualitas.

"Kami akan memastikan bahwa setiap mengeluarkan bantuan bagi mereka, itu akan membantu mereka mendapatkan penghidupan yang lebih baik," ucapnya.

Dia mengucapkan selamat kepada Mahasiswa penerima KIP Kuliah Tahun 2021.

"Kesempatan masih terbuka lebar untuk para calon mahasiswa di seluruh Indonesia. Bagi calon mahasiswa yang kurang mampu, tetapi memiliki ambisi besar, manfaatkanlah program KIP Kuliah Merdeka untuk meraih masa depan,” pesan dia.

Mendikbudristek menerangkan bahwa penyempurnaan kebijakan KIP Kuliah mencakup peningkatan besaran uang kuliah atau biaya pendidikan hingga mencapai Rp12 juta per semester untuk program studi dengan akreditasi A dan peningkatan biaya hidup yang disesuaikan dengan indeks harga.

Dengan KIP Kuliah Merdeka, kata Nadiem, calon mahasiswa berprestasi dari keluarga tidak mampu menjadi lebih percaya diri untuk memilih prodi unggulan di perguruan tinggi terbaik, di mana pun lokasinya di Indonesia. Orang tua juga dapat mendorong anaknya melanjutkan pendidikan di jenjang perguruan tinggi dengan dukungan pendanaan dari negara.

Baca juga: Kemendikbud luncurkan KIP Kuliah Merdeka

Baca juga: Kemendikbud : Skema baru KIP Kuliah hanya untuk penerima baru


“Dengan peningkatan ini, KIP Kuliah memerdekakan calon mahasiswa untuk meraih mimpinya,” kata Nadiem.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kemendikbudristek, Suharti melaporkan bahwa penerima KIP Kuliah Merdeka tahun 2021 paling banyak berasal dari perguruan tinggi swasta, yakni 2.013 PTS (94 persen). Sementara dari perguruan tinggi negeri (PTN) sebanyak 122 PTN (6 persen).

Jumlah mahasiswa penerima di PTS sebanyak 103.730 (52 persen). Sedangkan di PTN, ada 96.270 mahasiswa (48 persen) penerima KIP Kuliah Merdeka. "Sebanyak 23 persen penerima KIP berkuliah pada program studi akreditasi A," kata Suharti.

Pewarta: Indriani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021