Jakarta (ANTARA) - Teknologi "3D Trasar" dinilai mampu meningkatkan efisiensi penggunaan air bagi operasional produksi di industri besar sehingga memberikan penghematan baik air maupun energi serta pengurangan limbah.

Salah satu perusahaan di Indonesia yang telah memanfaatkan teknologi cooling water technology dari Nalco Water, yang memungkinkan pemantauan dilakukan dari jarak jauh secara digital dengan efektif untuk memantau penggunaan air di operasional produksi itu yakni Chandra Asri, perusahaan petrokomia terintegrasi.

Sejak sistem "3D Trasar" pertama kali dipasang di pabrik Chandra Asri di Cilegon, Banten pada 2015, perusahaan secara bertahap telah memindahkan pemantauan airnya ke program tersebut dan mengumumkan penghematan air, energi, emisi gas rumah kaca dan limbah terbesar pada tahun 2020.

Penghematan tahunan di pabrik Chandra Asri di Cilegon mencapai sebesar 348 juta liter air; 6 juta kWh energi; 470.000 m3 air limbah dan 2.100 metrik ton CO2.

Senior Vice President dan Market Head Ecolab, Asia Tenggara, Allan Yong dalam keterangannya di Jakarta, Rabu berharap kemajuan yang dibuat oleh Chandra Asri akan menginspirasi perusahaan lain untuk menggunakan air secara lebih efisien.

“Pertumbuhan populasi dan percepatan pembangunan di Asia membutuhkan bisnis yang dapat mengelola sumber daya dengan sangat hati-hati dan tetap fokus pada ketahanan dan operasional yang bertanggung jawab,” kata Yong.

Ecolab, tambahnya, berkomitmen untuk membantu perusahaan seperti Chandra Asri mencapai efisiensi operasional dengan memanfaatkan "3D Trasar" untuk pengelolaan air dapat membantu mengurangi total biaya operasional, meningkatkan efisiensi dan menjaga keberlanjutan.

Di pabrik Chandra Asri di Cilegon, lima sistem "3D Trasar dipasang ke fasilitas menara pendingin dan sistem dilution steam generation untuk dapat mengelola kualitas air sesuai dengan standar yang diinginkan.

Di menara pendingin, teknologi ini terus memastikan adanya konsentrasi siklus yang tepat, untuk mencapai penggunaan air yang optimal. Saat digunakan dalam boiler dan penukar panas, teknologi "3D Trasar" dapat mengurangi potensi korosi dan penumpukan endapan serta membantu menjaga efisiensi energi dan integritas aset yang tinggi.

Presiden Direktur dan CEO Chandra Asri Erwin Ciputra mengatakan teknologi "3D Trasar" telah membantu perusahaan dalam tujuannya untuk mendorong perbaikan yang berkelanjutan.

Sebelum memasang "3D Trasar", menurut dia, pihaknya melakukan pengujian rutin secara manual dengan mengambil sampel air dan menganalisisnya.

“Sekarang kami dapat melakukan semua pengukuran itu dari jarak jauh, dan kami pun dapat memperoleh peringatan secara otomatis jika terjadi perubahan dalam sistem air yang melebihi atau jatuh di batas bawah yang telah ditentukan," katanya.

Hal itu memungkinkan perusahan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional pabrik, mengoptimalkan jejak air (water footprint) secara berkelanjutan, dan mendigitalisasikan kegiatan operasional sebagai bagian dari Program Transformasi Digital strategis yang dimiliki Chandra Asri.

Pengontrol dan sensor 3D TRASAR dari Nalco Water, yang terhubung melalui platform Refined Knowledge dari Ecolab, memberikan data secara real-time melalui dasbor online yang intuitif, sehingga memungkinkan perusahaan mendapatkan visibilitas yang tak tertandingi dalam kegiatan operasional dan memungkinkan mereka untuk dapat bertindak cepat sehingga mengurangi potensi terjadinya masalah.

Pengukuran yang dicatat oleh sistem meliputi tingkat pH, pengurangan oksidasi, konduktivitas, dan lainnya. Selain melaporkan pengukuran metrik utama yang ada di dalam air, "3D Trasar" juga dapat membuat injeksi bahan kimia secara teratur ke dalam sistem untuk memastikan level air tetap dalam parameter yang diharapkan.

Baca juga: Kemenperin inisiasi penerapan standardisasi teknologi industri

Baca juga: IATI: Pandemi percepat transformasi digital sektor industri dan dagang

Baca juga: BPPT lakukan rekayasa teknologi untuk inovasi obat

 

Pewarta: Subagyo
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021