Saya adalah penderita hepatitis pada saat saya kecil, jadi saya waktu itu tidak mengerti hepatitis ini seperti apa
Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengemukakan inisiatif pemerintah dalam menangani hepatitis dirasa berhasil berdasarkan pengalamannya menyandang status sebagai pasien saat usia anak.

"Pada temen-temen yang bergerak di bidang kesehatan yang menangani hepatitis ini, saya adalah salah satu bukti bahwa inisiatif pemerintah menangani hepatitis setidaknya berhasil," kata Budi Gunadi Sadikin saat hadir secara virtual dalam acara puncak Hari Hepatitis Sedunia Ke-12 Tahun 2021 yang dipantau secara virtual dari Jakarta, Rabu.

Baca juga: Kemenkes cegah penularan dini 18 juta kasus hepatitis

Dalam sambutannya, Budi mengenang saat dirinya terkonfirmasi positif hepatitis saat masih berusia di bawah 10 tahun. "Saya adalah penderita hepatitis pada saat saya kecil, jadi saya waktu itu tidak mengerti hepatitis ini seperti apa," katanya.

Menurut Budi, selama dinyatakan sakit, Budi dirawat oleh sang Ibu serta bimbingan dari dokter maupun program pemerintah.

"Ibu saya sempat merawat, sempat khawatir, sampai sekarang saya baru menyadari bahwa hepatitis itu seperti ini," katanya.

Baca juga: LIPI: Valinomycin hambat infeksi virus hepatitis C dan bakteri tumbuh

Budi memahami bahwa penanganan yang terlambat bagi pasien hepatitis bisa berdampak menjadi kronis, bahkan bisa menjadi sirosis dan kanker hati yang sangat fatal. "Jangan sampai kita menunda penanganan hepatitis ini," katanya.

Budi menambahkan Kementerian Kesehatan akan lebih banyak memperhatikan sektor hulu melalui kegiatan promotif dan preventif dalam penanggulangan hepatitis.

Baca juga: Menkes ajak masyarakat beri hadiah HUT RI dengan penerapan prokes

"Ini adalah cara yang efisien, cara yang lebih murah juga cara yang lebih menyejahterakan dan lebih mengenakan bagi para pasien atau rakyat Indonesia agar kalau bisa jangan sampai mereka terkena penyakit ini," katanya.

Kalaupun terkena, kata Budi, upaya penanganannya pun bisa lebih cepat sehingga bisa mengurangi keparahan penyakit dan bisa membuat yang bersangkutan tetap bisa hidup secara produktif ke depan.

Baca juga: Menkes sebut Jatim dapat tambahan 506.500 dosis vaksin AstraZeneca

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021