Angka stunting di Makassar masih jauh berada di bawah angka nasional
Makassar (ANTARA) - Tim Penggerak PKK Makassar bersama Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulawesi Selatan (Sulsel) serta Dinas Kesehatan Makassar berkolaborasi dalam menurunkan angka stunting di kota ini melalui program gemar makan ikan bagi masyarakat.

Ketua TP PKK Makassar Rossy Timur Wahyuningsih, di Makassar, Kamis, mengatakan, angka stunting di Makassar masih jauh berada di bawah angka nasional yakni sekitar lima persen lebih.

"Kalau secara nasional, Makassar masih di bawah di angka lima persen lebih. Kalau angka stunting nasional itu berada di angka 27,67 persen. Walau demikian, angka stunting Makassar masih perlu diturunkan lagi," ujarnya.

Ia mengatakan, berdasarkan hasil Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2019, saat ini telah terjadi penurunan prevalensi stunting dari 30,8 persen pada 2018 menjadi 27,67 persen pada 2019 atau turun sekitar 3,13 persen.

Sedangkan untuk Sulsel, angka stunting juga mengalami penurunan dari 35,49 persen pada 2013 menurun 5,1 persen pada 2019, menjadi 30,6 persen.

Rossy menjelaskan, stunting adalah dimana kondisi anak mengalami gangguan pertumbuhan tinggi badan dari standar usianya yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu lama.

"Masalah stunting bersifat multidimensi, tidak hanya kemiskinan dan akses pangan, tetapi juga pola asuh dan pemberian asupan makanan pada bayi dan balita," katanya.

karena itu, Tim Penggerak PKK Makassar bersama dinas terkait memberikan pelatihan tentang gizi berimbang, sehat dan aman kepada masyarakat.

"Kegiatan ini wujud kepedulian Ketua TP PKK Provinsi Sulsel melalui bantuan dana untuk menurunkan angka stunting," kata dia pula.

Ketua TP PKK Makassar mengajak masyarakat untuk gemar mengonsumsi ikan, karena mengandung banyak omega tiga yang dapat membantu tumbuh kembang bayi dan anak.
Baca juga: Program bantuan sembako bantu tekan stunting
Baca juga: Dinkes Makassar tetap fokus tangani kekerdilan saat pandemi COVID-19

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020