Ternyata PLN tidak hanya urus listrik tetapi ada inovasi yang bagus terkait pemanfaatan energi terbarukan dari sampah di PLTU Ropa
Kupang (ANTARA) - Anggota Komisi IV DPR Julie Sutrisno Laiskodat mengapresiasi pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) dari sampah sebagai bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ropa di Kabupaten Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.

"Ternyata PLN tidak hanya urus listrik tetapi ada inovasi yang bagus terkait pemanfaatan energi terbarukan dari sampah di PLTU Ropa," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Kupang, NTT, Kamis.

Baca juga: PLN tuntaskan uji coba pemanfaatan EBT pengganti batu bara PLTU di NTT

Ia mengatakan PLN berhasil memanfaatkan biomassa yang diperoleh dari tempat olahan sampah setempat (TOSS) sebagai pengganti bahan bakar batubara dengan porsi sebesar 10 persen untuk kebutuhan PLTU Ropa berkapasitas 2x7 MW melalui program co-firing.

Teknologi co-firing merupakan sebuah teknologi substitusi batubara dengan energi terbarukan pada rasio tertentu yang tetap memperhatikan kualitas bahan bakar sesuai spesifikasi teknis.

Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan NTT itu mengapresiasi PLN yang berinovasi dengan memanfaatkan EBT yang potensinya besar dan beragam di Pulau Flores untuk mendukung pembangunan kelistrikan.

"PLN dan pemerintah melihat banyak potensi energi di daratan Flores, khususnya sekitar PLTU Ropa dan bisa memanfaatkannya dengan baik lewat program co-firing," kata Julie Laiskodat.

Sementara itu General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah NTT Agustinus Jatmiko mengatakan, program co-firing seperti di PLTU Ropa merupakan bagian dari semangat pilar green dalam transformasi PLN.

"Kami terus mendorong penggunaan EBT demi menyediakan listrik yang ramah lingkungan dan berkelanjutan," katanya.

Agustinus mengatakan PLN juga berharap program ini dapat memberdayakan masyarakat, khususnya memproduksi bahan bakar biomassa.

"Harapan kami biomassa ini dapat diproduksi di sekitar PLTU Ropa dengan bahan baku dari sampah yang potensinya sangat besar, serta dapat memberdayakan masyarakat yang mengelola sampah menjadi sumber energi seperti bahan bakar kompor untuk kebutuhan rumah tangga dan lainnya," ujarnya.

Baca juga: Kementerian ESDM teliti pemanfaatan arus laut dalam Selat Pantar NTT
Baca juga: Anggota DPR minta pemerintah bentuk badan pengelola energi terbarukan
Baca juga: Kaukus Ekonomi Hijau DPR ingatkan polusi udara bisa serupa pandemi

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020