Surabaya (ANTARA) -- Kementerian Sosial menyalurkan Bantuan Sosial Tunai (BST) tahap VII dan Bantuan Sosial Beras (BSB) di Surabaya, Jawa Timur, Rabu. Sasaran penerima BST di Kota Surabaya sebanyak 225.255 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan nilai total Rp.67.576.500.000.  

Di hadapan KPM, Mensos Juliari menyampaikan salam Presiden Joko Widodo kepada masyarakat Kota Pahlawan.

"Saya meneruskan salam Bapak Presiden kepada masyarakat di Surabaya. Saya hadir ke berbagai kota di tanah air, termasuk Surabaya, untuk memastikan bahwa negara hadir di tengah pandemi," katanya saat menyaksikan penyaluran BST di Kantor Pos Besar di Surabaya, yang turut dihadiri oleh Wali Kota Surabaya Tri Risma Harini dan Dirut PT Pos Faizal R. Djoemadi.

Total penerima BST di Provinsi Jatim untuk penyaluran sampai bulan Oktober 2020 sebanyak 1.407.701 KPM dengan nilai Rp.422.310.300.000. Penyaluran dilakukan baik melalui PT Pos Indonesia maupun Bank Himbara.

Adapun, Alokasi beras yang disalurkan di Provinsi Jatim sebanyak 77.826.825 kg untuk 1.729.485 KPM Program Keluarga Harapan (PKH). Realisasi penyaluran beras dari gudang Bulog saat ini mencapai 47 persen atau sebanyak 36.959.295 kg dan berdasarkan data transporter, bansos beras yang sudah didistribusikan ke KPM PKH sebanyak 29.902.290 Kg (80.91 persen).

Sebagai catatan, BSB merupakan bansos terbaru dari Kemensos yang baru diluncurkan pada bulan September lalu. Target penerima sebanyak sembilan juta KPM PKH. Besarnya ditetapkan sebesar 15 kg/KPM/bulan selama 3 bulan.

Juliari menambahkan, selain BST, BSB, dan bansos lain dari Kemensos, pemerintah juga meluncurkan berbagai jenis bansos.

"Misalnya BLT Dana Desa, Kartu Pra Kerja, kemudian dari pemerintah provinsi, kabupaten dan kota juga menyiapkan bansos. Bapak Presiden berharap, dengan berbagai bantuan tersebut dapat membantu masyarakat," katanya.

Sejak Juli, BST sudah memasuki Gelombang II. Indeksnya ditetapkan sebesar Rp300 ribu/KPM/bulan selama enam bulan, atau sampai Desember 2020.

Penambahan gelombang ini, lanjut Juliari, didasarkan pada pertimbangan pandemi yang masih terus mewabah di seantero Tanah Air.

"Ini merupakan tambahan ya. Karena pada Gelombang I sudah pernah kami salurkan. Penambahan periode penyaluran pada Gelombang II ini didasarkan pada pertimbangan, bahwa dampak pandemi masih dirasakan masyarakat," pungkasnya.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2020