Jakarta (Antara) – PT Trinitan Metals & Minerals Tbk (TMM) menyatakan bahwa teknologi Hidrometalurgi Step Temparature Acid Leach (STAL) yang digunakan di smelternya mampu mengolah nikel berlaterit rendah (di bawah 1,7 persen).

"Teknologi ini mampu mengolah low grade nikel menjadi nikel 99,96% (LME Grade), serta nikel sulfat (NiSO4) dan kobalt sulfat (CoSO4) battery grade," kata Direktur Utama TMM Petrus Tjandra di Jakarta.

Sebagai informasi, TMM pengembang teknologi pemurnian mineral, pengelolaan limbah pertambangan, dan eksplorasi tambang. TMM berkolaborasi dengan PT Bangun Palu Sulawesi Tengah (BPST) untuk membangun smelter nikel di atas lahan seluas 200 Ha, yang berlokasi di lingkungan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu.

Petrus melanjutkan, pihaknya akan bekerjasama dengan APNI (Asosiasi Penambang Nikel Indonesia) untuk menyerap bijih nikel berkadar rendah (dibawah 1.7%) dari para penambang nikel dengan perhitungan Harga Patokan Mineral (HPM) yang telah ditetapkan Pemerintah. 

“Upaya ini merupakan salah satu langkah kami untuk mendukung program hilirisasi nikel yang dijalankan oleh Pemerintah, sekaligus bentuk kepedulian kami terhadap rekan-rekan penambang, untuk memberikan solusi berupa income dari penjualan hasil tambang nikel milik mereka.” tutup Petrus.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2020