Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni Universitas Diponegoro Semarang (IKA Undip) Dr. Maryono mengingatkan bahwa semangat persatuan bangsa kini tengah diuji oleh pandemi COVID-19.

"Hanya dengan bersatu kita dapat menghadapi wabah Corona ini. Sinergitas dan rasa saling percaya harus ditumbuh kembangkan," Maryono, dalam pernyataan tertulis, di Jakarta, Selasa.

Hal tersebut disampaikan Maryono dalam Sarasehan Refleksi 75 Tahun Indonesia Merdeka yang diadakan di Sekretariat IKA Undip, Jakarta, Senin (17/8) malam.

Maryono menilai bangsa Indonesia telah membuktikan mampu melewati krisis yang terjadi pada 1965, 1998, dan 2008.

"Kini, 'spirit' persatuan kembali diuji kala menghadapi pandemi COVID-19," kata mantan Direktur Utama BTN itu.

Menurut dia, dulu peran kaum intelektual demikian besar dalam mendorong lahirnya Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat, sementara kini peran serupa kian signifikan guna menjadikan Indonesia menjadi bangsa yang besar dan maju.

"Tidak bisa dipungkiri, kaum intelektual demikian besar dalam mempertahankan kemerdekaan. Pameo yang mengatakan, mempertahankan lebih sulit daripada merebut, ada benarnya. Dan itu semakin terasa akhir-akhir ini," kata Maryono.

Lebih jauh, ia mengatakan bahwa kemerdekaan yang telah diproklamirkan harusnya dipahami sebagai sebuah jembatan emas menuju masyarakat adil dan makmur.

"Namun, itu mustahil terjadi bila persatuan tidak ada di bangsa ini," lanjutnya.

Refleksi kemerdekaan itu menghadirkan sejumlah narasumber, yakni Prof Bagong Suyatno, pengajar Universitas Airlangga yang memaparkan sejumlah tantangan yang dihadapi dalam kaitan mempertahankan dan mengisi kemerdekaan.

"Kemerdekaan menjadi tiada arti bila masyarakat tidak memiliki rasa 'sense of trust' satu dengan yang lain. Demikian juga kepada pemerintah," tandasnya.

Sedangkan Dr. Enny Sri Hartati dari Indef menyoroti masih adanya ketimpangan antara pusat dan daerah sehingga kebijakan pemerintah pusat memberikan dana desa, bantuan langsung tunai, dan lainnya haruslah dibarengi dengan pengawasan yang ketat, sehingga tidak terjadi kebocoran yang mengakibatkan kerugian negara," jelasnya.

Akhmad Muqowam Wakil Ketua Umum DPP IKA Undip yang hadir mengkritisi kebijakan pemerintah yang selalu menganaktirikan koperasi dan UMKM, padahal jelas-jelas ketahanan keduanya terasa di masa-masa krisis.

"Harusnya pemerintah benar-benar menjadikan koperasi sebagai soko guru, sesuai cita-cita Bapak Koperasi Indonesia M. Hatta," tegas mantan Wakil Ketua DPD RI itu.

Baca juga: IKA Undip-Djarum Foundation bantu APD atasi corona

Baca juga: IKA Undip gelar istighosah untuk keselamatan bangsa dan negara

Baca juga: Pelajar Pejuang Kemerdekaan gelar upacara virtual peringatan HUT RI

Baca juga: Wapres Ma'ruf hadiri peringatan Hari Konstitusi 2020 secara virtual

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020